Hasil ini memberikan keberlanjutan bagi proses pemulihan ekonomi yang telah dimulai sejak triwulan II tahun 2021 atau 13 triwulan sebelumnya. Ini juga didukung oleh aksi heroik perlawanan rakyat terhadap blokade ekonomi yang diberlakukan untuk menghancurkan Venezuela. Juga kegigihan aksi kebijakan ekonomi, dan partisipasi semua sektor, yang memperkuat struktur sosial-produktif untuk menciptakan model ekonomi baru.
“Langkah-langkah koersif unilateral terus memberikan dampak buruk pada dinamika kegiatan ekonomi. Meskipun prosedur dan berbagai inisiatif telah diadopsi yang telah mempermudah penyelesaian situasi ini, namun hal tersebut terus berdampak pada fluiditas semua sektor ekonomi,” tulis Bank Sentral Venezuela dalam keterangan yang diterima redaksi.
Sebagai bentuk nyata dari luka yang ditinggalkan oleh tindakan kriminal terhadap Venezuela dalam perekonomian nasional, terjadi penurunan tajam dalam aktivitas ekonomi sebelum kuartal kedua tahun 2021 dan khususnya antara tahun 2019 dan 2020.
Dalam periode dua tahun tersebut, terdapat banyak kendala dalam proses operasional dan dalam pelaksanaan kebijakan ekonomi, sebagai akibat dari pendalaman tindakan koersif sejak tahun 2019.
“Tidak dapat disangkal bahwa Venezuela telah menderita kerugian ekonomi yang signifikan sejak tahun 2015, karena dimulainya tindakan tersebut. Penting untuk mengingat hal ini dalam ingatan kolektif, meskipun perekonomian saat ini sedang mengalami fase pemulihan ekonomi,” tulis keterangan itu lagi.
Perkembangan dari tiga tahun terakhir menunjukkan bahwa ekonomi Venezuela berada di jalur pemulihan yang nyata, menemukan kembali dirinya sendiri dan mengatasi kendalanya.
“Kelanjutan hasil positif dalam dinamika ekonomi memberikan arti penting tersendiri bagi usaha keras rakyat Venezuela, dalam lingkungan kesulitan yang diperburuk oleh skema agresi sepihak yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat, Uni Eropa dan negara lain untuk menundukkan Venezuela,” demikian Bank Sentral Venezuela.
BERITA TERKAIT: