Euro naik ke 1,1132 Dolar AS, tertinggi sejak Desember tahun lalu, karena investor meningkatkan taruhan mereka pada pemangkasan suku bunga Fed tahun ini.
Beberapa analis mengaitkan penurunan imbal hasil, yang membuat obligasi AS tak laku dan membebani Dolar.
Indeks dolar jatuh ke level terendah sejak akhir Desember di 101,30 tetapi terakhir naik 0,12 persen di 101,51.
Sterling juga naik ke level tertinggi sejak Juli 2023 pada Rabu di 1,3054 Dolar AS tetapi juga melemah hingga berada 0,1 persen lebih rendah di 1,3019 Dolar AS.
Jane Foley, kepala strategi valas di Rabobank, mengatakan tidak ada alasan yang jelas di balik jatuhnya Dolar.
Saat ini adalah jelang libur musim panas di mana banyak pedagang libur dan membuat pasar lebih bergejolak, katanya.
Dolar juga bergejolak terhadap mata uang Jepang, merosot 0,21 persen menjadi 144,945 Yen pada satu titik, sebelum terakhir diperdagangkan 0,55 persen lebih tinggi pada 146,03 Yen.
Sebelumnya, Dolar Australia merosot dari level tertinggi satu bulan di 0,6749 Dolar AS pada Selasa.
BERITA TERKAIT: