Hal itu diungkap oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia seusai Serah Terima Jabatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Kabinet Indonesia Maju Sisa Masa Jabatan Periode 2019-2024 di Jakarta, Senin (19/8).
Namun, Bahlil menyayangkan pihak Freeport yang ternyata belum bergerak cepat dalam menyiapkan syarat-syarat yang dibutuhkan.
"IUPK PT Freeport sekarang sudah hampir selesai, tapi Freeportnya yang agak lambat," kata Bahlil, dikutip Selasa (20/8).
Salah satu kendala utama dalam proses ini adalah Freeport belum sepenuhnya menyelesaikan berbagai persyaratan yang telah ditetapkan. Selain itu, negosiasi antara Freeport dan BUMN juga masih berlangsung dan belum mencapai titik final.
"Lambat dalam menyiapkan berbagai syarat yang menjadi negosiasi, termasuk negosiasi dengan BUMN belum selesai," ucap Bahlil, seraya menekankan bahwa keterlambatan bukan sepenuhnya dari pihak pemerintah.
Mantan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu menuturkan pihak Freeport belum sepenuhnya memenuhi kewajiban. Sehingga menurutnya, alangkah baiknya jika segala pertanyaan terkait kelanjutan negosiasi ini diajukan juga kepada Freeport.
"Jadi jangan tanya pemerintah terus, tanya Freeport juga," ucap Bahlil.
BERITA TERKAIT: