Chairman Winmar Holding, Eric Syafutra mengatakan, perdagangan RI dan China pada Desember 2023 lalu, mampu mencapai titik tertinggi, yaitu 32,08 juta ton.
Pencapaian itu didorong oleh peningkatan pembangkit listrik tenaga batu bara, dimana dipicu oleh penurunan produksi pembangkit listrik tenaga air dan peningkatan permintaan listrik.
Eric mengatakan, Winmar Holding yang disupport PT Winmar Jaya Utama beserta BECA Sci akan melakukan perdagangan batu bara untuk satu tahunnya mencapai 10 juta metrik ton.
“Untuk sektor yang kedua, bentuk kerjasamanya terkait investasi di sektor energi. Bahkan Winmar Holding berkomitmen mensupport pembangunan
refinary BECA untuk menciptakan energi terbarukan dan yang lebih ramah lingkungan,” kata Eric dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (31/7).
Sebelumnya BECA Sci sudah melakukan kerjasama dengan pemerintahan Serawak dalam pembangunan refinery. Sedangkan Winmar Holding akan mendukung dalam hal
financial engginering.
“Sementara sektor ketiga kerjasama di
climates change," demikian Eric.
BERITA TERKAIT: