Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengurai, investasi penanaman modal asing (PMA) pertama dilakukan di tahun 1967 dengan nilai produksi 60 ton emas setiap tahun. Namun di tahun 2024 ini, Indonesia baru mampu melakukan hilirisasi hingga membuat emas sendiri.
"Bayangkan, kita sudah kehilangan emas 60 ton dari tahun 1967 sampai tahun 2024," kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/7).
Maka dari itu, hilirisasi diharapkan bisa menyelamatkan puluhan ton emas Indonesia yang sebelumnya diproduksi oleh pihak asing.
"Nilai 60 ton itu sekitar 4,5 miliar Dolar AS, ini sesuatu yang sangat luar biasa. Dengan kebijakan yang ada sekarang (hilirisasi), ini terus didorong," kata Ketua Umum Partai Golkar ini.
Secara keseluruhan, hilirisasi smelter PTFI di Gresik merupakan langkah besar optimalisasi potensi SDA Indonesia, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Ini adalah
the single largest daripada
refinery di Gresik. Investasi Rp58 triliun atau 3,7 miliar Dolar AS diselesaikan secara
on time," pungkas Airlangga.
BERITA TERKAIT: