Subholding Pelindo itu kini sedang berupaya meningkatkan efisiensi operasional pelabuhan dan pelayanan di terminal menjadi lebih terstruktur. Bersama aplikasi PTOS-M (Pelindo Terminal Operating System Multipurpose), SPMT akan mampu mengurangi waktu tunggu dan biaya operasional.
BM SPMT Lhokseumawe, Joni Hutama saat acara Go Live Transformasi Standardisasi & Sistemisasi Terminal Nonpetikemas di Lhokseumawe menjelaskan, sesuai visi perusahaan diharapkan efisiensi operasional di pelabuhan Lhokseumawe dapat meningkat secara signifikan.
“Langkah penataan di pelabuhan Lhokseumawe tidak hanya mempercepat proses bongkar muat, tetapi juga akan meningkatkan keselamatan dan kenyamanan bagi seluruh pengguna jasa,” dalam keterangannya yang diterima redaksi, Minggu (14/7).
Sementara itu VP Komunikasi Korporasi & Protokoler SPMT, Farid Chairmawan menegaskan, bahwa terminal berperan penting dalam menangani berbagai jenis kargo selain kontainer, seperti curah cair, curah kering, dan kargo umum.
“Keberhasilan dalam mengelola terminal nonpetikemas dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap performa keseluruhan pelabuhan,” ujar Farid.
Lanjut dia, pelaksanaan transformasi ini melibatkan enam pilar utama yaitu Proses Bisnis, Teknologi, Peralatan, Infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM), serta Health, Safety, Security, and Environment (HSSE).
Transformasi layanan di pelabuhan Lhokseumawe Aceh ditandai dimulainya penggunaan aplikasi PTOS-M di SPMT Branch Lhokseumawe untuk pelayanan bongkar muat nonpetikemas.
BERITA TERKAIT: