Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan inflasi yang berada di level 2,84 persen (yoy) tersebut ditopang oleh harga pangan yang sudah kembali mereda, setelah sebelumnya sempat melonjak.
"Kontribusi volatile food atau pangan terhadap inflasi kita mulai menunjukkan penurunan grafik. Ini tentu menimbulkan suatu perkembangan yang cukup positif,"jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN dalam konferensi pers APBN KITA edisi Juni 2024 pada Kamis (27/6).
Menurut Sri Mulyani industri harga pangan yang tinggi terus menggerus daya beli bagi masyarakat, khususnya kelompok masyarakat menengah bawah.
Lebih lanjut, bendahara negara itu menyebut bahwa kondisi ekonomi RI relatif stabil dengan pertumbuhan positif di angka 5 persen, yang diklaim jarang dimiliki oleh negara lain.
"Ekonomi kita dengan inflasi rendah relatif memiliki kondisi stabil dan dalam kondisi pertumbuhan positif yang sekitar 5 persen ini baik. Karena jarang ada negara yang mampu mempertahankan pertumbuhan bahkan di atas 3 persen," ujarnya.
Sebagai informasi, capaian pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I 2024 tercatat sebesar 5,11 persen (yoy), yang diikuti dengan tingkat inflasi rendah di angka 2,84 persen.
BERITA TERKAIT: