Indonesia akan terus menggandeng Tiongkok untuk pengembangan industri tersebut.
Dalam keterangannya di Jakarta, yang dikutip Jumat (14/6), Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, ia telah melakukan pertemuan dengan Menteri Perindustrian dan Teknologi Informasi China (Minister of Industry and Information Technology/MIIT) Jin Zhuanglong saat kunjungan kerja ke Beijing pada 12-13 Juni 2024.
Menperin mengatakan, peluang industri EV di Indonesia masih luas. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah sejak 2019 yang berkomitmen untuk mulai mengembangkan teknologi maju berorientasi lingkungan dan rendah emisi, dengan prioritas utama pada mobil listrik berbasis baterai (BEV).
"Dari enam industri BEV yang beroperasi di Indonesia, empat di antaranya merupakan industri BEV asal Tiongkok. Hal ini tidak hanya menunjukkan kepercayaan industri Tiongkok terhadap pasar Indonesia, tetapi juga memperkuat hubungan ekonomi kedua negara yang semakin erat," kata dia.
Menperin mengatakan, Indonesia merupakan pilihan strategis sebagai pusat produksi dan ekspor kendaraan listrik, khususnya kendaraan setir kanan yang bisa dijual ke 54 negara pengguna. Oleh karena itu, pihaknya mendorong industri mobil listrik Tiongkok supaya meningkatkan kontribusi industri otomotif terhadap nilai ekspor melalui kendaraan BEV, serta mengajak untuk memulai penggunaan baterai cell Nickel Manganese Cobalt (NMC) di industri EV.
BERITA TERKAIT: