Ketua The Fed, Jerome Powell, mengatakan keputusan itu diambil setelah melihat inflasi Amerika Serikat (AS) yang dianggap masih terus berlanjut, meski telah sedikit mereda.
"Inflasi telah reda tanpa memberikan dampak besar terhadap perekonomian," kata Powell dalam konferensi pers, seperti dikutip dari
Reuters, Kamis (13/6).
"Sikap kebijakan kami dapat terus berlanjut selama (inflasi) masih terus berlanjut. Kami mempunyai pasar tenaga kerja yang kuat dan bagus. Kami pikir kami telah membuat kemajuan dalam hal stabilitas harga. Kami sempat bertanya apakah sikap kebijakan kami sudah tepat? Dan menurut kami ya, ini sudah tepat," sambungnya.
Sebagai informasi, bank sentral AS itu diketahui telah mempertahankan suku bunga acuannya yang tinggi sejak Juli 2023, dan belum turun sampai saat ini, karena masih berupaya mengendalikan inflasi.
Dengan ditahannya suku bunga acuan pada periode ini, maka The Fed kini memproyeksikan pemangkasan yang kemungkinan terjadi di penghujung tahun ini.
Meski demikian, sejumlah pihak sebelumnya meyakini bahwa The Fed akan melakukan dua kali pemangkasan pada tahun ini yang membuat pasar merespons positif.
Dalam kesempatan tersebut, para pejabat The Fed juga merevisi proyeksi tingkat inflasi tahun ini dalam pertemuan kebijakan itu menjadi 2,8 persen dari 2,6 persen.
“Ini bukan hanya soal angka inflasi. Ini soal totalitas data, apa yang terjadi di pasar tenaga kerja, apa yang terjadi dengan keseimbangan risiko, apa yang terjadi dengan pertumbuhan," kata Powell.
BERITA TERKAIT: