Secara nominal, total penukaran riyal di BSI hingga Mei 2024 menembus 116,92 juta SAR, sehingga menghasilkan fee based income (FBI) sebesar Rp16,74 miliar.
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan, peningkatan transaksi penukaran valas riyal ini pun dipicu oleh kebijakan baru dari pemerintah, yang memberikan kemudahan penyaluran living cost bagi para jemaah haji dalam bentuk uang.
Yaitu sebesar SAR 750 per jamaah, yang dapat digunakan selama beribadah di Tanah Suci.
"Kami berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia, baik sebelum keberangkatan maupun saat berada di Tanah Suci. Layanan kami mencakup BSI Mobile, penukaran valas, BSI Debit Mabrur, serta layanan customer care 14040 yang dapat diakses 24 jam," kata Anton, Sabtu (8/6).
Anton melanjutkan, untuk mendorong transaksi valas, perseroan memfasilitasi BSI Money Changer yang berlokasi di BSI KC Surabaya Darmo, BSI KC Surabaya Basuki Rahmat dan BSI KC Denpasar.
BSI juga melakukan optimalisasi layanan jemaah haji di 14 embarkasi di seluruh Indonesia. Selain itu, BSI menjalin kerja sama dengan travel rekanan dan asosiasi travel haji umrah ternama di seluruh Indonesia.
Tidak hanya itu, BSI juga siap mengawal layanan jemaah haji Indonesia dengan berbagai layanan terbaik.
Seperti layanan manasik di embarkasi di kota dan kabupaten, kartu debit mabrur dengan fasilitas gratis tiga kali tarik tunai per bulan di Arab Saudi, cashback belanja di merchant di Arab Saudi dengan minimal berbelanja Rp10 juta, hingga layanan penukaran uang riyal di embarkasi haji.
“Dengan adanya layanan penukaran valas, kami berharap akan mempermudah nasabah baik jemaah haji dan umrah," kata Anton.
Pada musim haji tahun ini, BSI memberangkatkan 83 persen jemaah haji tahun 2024 atau sekitar 178.770 dari sekitar 213 ribu jemaah haji reguler dari Indonesia.
BERITA TERKAIT: