Dikutip dari
Reuters, harga minyak berjangka Brent turun 0,15 persen menjadi 81,74 dolar AS (Rp1,32 juta) per barel.
Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) dibanderol 77,74 dolar AS (Rp1,26 juta) per barel atau turun 0,22 persen.
Turunnya harga minyak ini terjadi setelah pejabat Bank Sentral AS (The Fed) memberi sinyal akan mempertahankan suku bunganya yang tinggi karena adanya peningkatan mengejutkan dalam stok bensin AS yang membebani pasar.
Presiden Federal Reserve, Dallas Lorie Logan, mengatakan pihaknya masih khawatir mengenai risiko kenaikan inflasi meskipun ada pelonggaran baru-baru ini. Ia juga memperingatkan bahwa bank sentral AS harus fleksibel dan tetap mempertimbangkan semua opsi yang ada memantau data dan menentukan kebijakan.
“Sangat penting bahwa kita tidak terpaku pada jalur tertentu dalam kebijakan moneter. Saya pikir masih terlalu dini untuk benar-benar memikirkan penurunan suku bunga,” kata Logan dalam sebuah acara di El Paso, Texas.
Dengan sinyal tersebut, The Fed diprediksi masih akan menahan suku bunganya di 5,25 persen - 5,50 persen, yang kini telah memengaruhi pergerakan harga minyak dunia.
BERITA TERKAIT: