Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Smelter Freeport di Gresik Siap Beroperasi Bulan Depan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Senin, 27 Mei 2024, 16:26 WIB
Smelter Freeport di Gresik Siap Beroperasi Bulan Depan
Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di kawasan Gresik, Jawa Timur/Net
rmol news logo Fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) PT Freeport Indonesia (PTFI) di kawasan Gresik, Jawa Timur dipastikan akan beroperasi mulai Juni 2024 mendatang.

Hal tersebut diungkap Presiden Direktur (Presdir) PTFI, Tony Wenas saat berkunjung ke smelter Gresik pada akhir pekan kemarin untuk memantau perkembangan pembangunan smelter.

"Saat ini kami tengah melakukan proses commissioning yaitu pengujian, percobaan, trial, untuk memastikan peralatan dan sistem yang didesain, diinstal, dan dioperasikan sudah sesuai sebagai upaya menyelesaikan proyek smelter ini untuk selesai secara substansial. Diharapkan pada bulan Juni sudah bisa beroperasi,"kata Tony, dikutip Senin (27/5).

Dalam keterangannya, Tony menjelaskan pembangunan smelter merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah mineralnya, serta mendukung kebijakan hilirisasi pemerintah.

Adapun proyek smelter yang dibangun sejak Oktober 2021 itu dirancang untuk memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas peleburan konsentrat tembaga sebesar 1,7 juta ton per tahun, yang menjadikan smelter ini sebagai tempat pemurnian tembaga dengan rancangan terbesar di dunia.

Smelter ini dilengkapi Unit Pemurnian Logam Mulia, Unit Oksigen, Unit Asam Sulfat dan Unit Desalinasi serta Unit Effluent and Waste Water Treatment Plant untuk mendukung pemanfaatan maksimal bahan baku, produk samping maupun limbah agar dapat mencapai high efficiency smelting and refining process.

Saat ini sebanyak 60 persen konsentrat hasil produksi telah diekspor. Sementara sisanya, 40 persen dimurnikan di dalam negeri melalui PT Smelting di Gresik Jawa Timur untuk dijadikan katoda tembaga atau bahan baku tembaga.

Di samping itu, lumpur anoda yang mengandung emas dan perak juga masih diekspor. Namun, jika smelter kedua ini beroperasi, nantinya 100 persen pemurnian lumpur anoda akan dilakukan di dalam negeri.

"Tentunya terdapat banyak tantangan dalam menyelesaikan smelter tembaga single-line dengan desain terbesar di dunia. Namun tim proyek smelter, kontraktor dan sub kontraktor sudah melakukan pekerjaan dengan baik. Begitu juga dukungan dari Pemerintah Pusat dan Daerah kepada PTFI agar dapat menyelesaikan proyek ini tepat waktu," pungkas Tony. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA