Keputusan tersebut diambil setelah BI baru-baru ini menaikkan suku bunga pada April 2024 kemarin menjadi 6,25 persen, untuk menjaga stabilitas nilai tukar (kurs) rupiah.
“Arah pergerakan dengan kenaikan BI-Rate kemarin dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), dengan data yang saat ini bahwa memang tidak ada lagi keperluan menaikkan BI-Rate,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, dikutip Sabtu (11/5).
Menurut Perry, kebijakan menaikkan BI-Rate sejauh ini dianggap telah berhasil membuat rupiah sedikit perkasa, meski kursnya masih di atas Rp16 ribu per dolar AS.
Saat ini, kata Perry, pihaknya akan terus berupaya untuk membuat nilai tukar rupiah bisa kembali menguat di bawah Rp 16.000 per dolar AS.
Meski demikian, ia memastikan bahwa keputusan untuk kembali menentukan arah kebijakan suku bunga ke depannya akan ditetapkan dalam hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Mei mendatang.
Menurutnya hasil RDG akan mempertimbangkan kondisi perkembangan inflasi, kondisi nilai tukar rupiah dan juga berbagai indikator lainnya.
Adapun saat ini rupiah sendiri bertengger di posisi Rp16.055 per dolar AS.
BERITA TERKAIT: