Pernyataan ini disampaikan oleh Senior Ekonom INDEF, Tauhid Ahmad, saat ditanya mengenai kriteria yang tepat untuk menduduki posisi bendahara negara, jelang lengsernya Sri Mulyani.
"(Sosok menteri keuangan) diharapkan memiliki pengalaman yang cukup mumpuni dalam bidang ekonomi makro, kebijakan fiskal dan moneter, sektor riil serta memahami bagaimana ekonomi bekerja," kata Ahmad, kepada
Kantor Berita Politik RMOL pada Rabu (8/5).
Menurutnya, Menteri Keuangan yang baru juga harus mampu menciptakan terobosan baru dalam mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi negara, terutama dalam menghadapi tantangan global.
"Memiliki terobosan dan gagasan di saat negara dalam kondisi kritis, resesi maupun pelemahan ekonomi yang sangat fundamental," sambungnya.
Selain itu, Ahmad menegaskan bahwa calon menteri itu harus mampu meningkatkan penerimaan negara secara signifikan dan mengendalikan belanja negara agar tetap berada dalam batas defisit fiskal yang wajar.
Adapun dalam memperkuat perekonomian domestik, menteri keuangan yang baru diharap dapat meyakinkan pasar dan investor terkait kinerjanya yang dapat menumbuhkan ekonomi RI selama ia menjabat.
"Menkeu juga diharap mampu meyakinkan market bahwa kapabilitasnya dapat membawa stabilitas ekonomi jangka pendek, menengah dan panjang," pungkasnya.
Kriteria tersebut, kata Ahmad menjadi kriteria yang ideal untuk mengisi posisi Menkeu di kabinet selanjutnya di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berhasil tumbuh 5,11 persen pada kuartal I 2024.
Angka itu menjadi yang tertinggi dalam lima tahun, dan diyakini akan semakin meningkat pada akhir kuartal terakhir.
BERITA TERKAIT: