Hal tersebut dikatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dengan mengatakan bahwa dirinya akan mendorong ekspor durian ke China.
Menurut Menko Marves setelah pertemuan ke-4 High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) RI Republik Rakyat China (RRC) di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pihaknya telah membahas mengenai potensi ekspor durian ke China.
"Ini lagi-lagi durian jangan dianggap enteng. Sekarang kita cari tempatnya, kita lihat ada di Sulawesi Tengah juga ada lahan untuk durian," kata Luhut seperti dikutip dari akun Instagram resminya, @luhut.pandjaitan, Senin (22/4).
Luhut juga menyoroti potensi 2.000 hektare lahan di Provinsi Fakfak, Papua Barat yang dapat ditanami durian, dengan potensi ekspor hingga Rp1,5 triliun.
"Misalnya, ekspor durian senilai 500 juta dolar AS saja itu sudah berapa banyak petani yang dapat, sehingga nantinya bisa (menciptakan) kesejahteraan rakyat di sana," sambung Luhut.
Seperti diketahui China sendiri merupakan importir durian hingga 8 miliar dolar atau sekitar Rp129,47 triliun, yang membuat pemerintah RI tertarik untuk mengirim durian di dalam negeri ke negara tetangga itu.
Pembahasan mengenai durian ini dibahas setelah Luhut dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi makan durian bersama di sela-sela pertemuan tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Luhut juga membahas kelanjutan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, serta rencana proyek penanaman padi di kawasan Food Estate Kalimantan Tengah (Kalteng).
Tidak hanya itu, keduanya juga membahas terkait pengembangan Taman Sains dan Teknologi Herbal (TSTH) di Toba, Sumatera Utara dan rencana pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung.
BERITA TERKAIT: