Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sebentar Lagi QRIS Bisa Digunakan di Brunei dan Laos

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Kamis, 04 April 2024, 15:23 WIB
Sebentar Lagi QRIS Bisa Digunakan di Brunei dan Laos
Ilustrasi/Net
rmol news logo Alat pembayaran Quick Response Code Indonesia (QRIS) dan fast payment bakal bisa digunakan dalam waktu dekat di Brunei Darussalam dan Laos.

Hal tersebut ditandai setelah penandatangan amandemen Nota Kesepahaman kerja sama konektivitas pembayaran di kawasan (RPC) oleh Brunei Darussalam Central Bank (BDCB) pada akhir Februari kemarin, dan Bank of the Lao PDR (BOL) pada Rabu (3/4) di sela-sela pertemuan  Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan ASEAN ke-11 di Laos.

Dengan bergabungnya BDCB dan BOL dalam kerjasama konektivitas tersebut, maka jumlah partisipan QRIS tercatat menjadi 8 bank sentral, di antaranya dengan Malaysia, Singapura, Thailand Vietnam, hingga Filipina.

“Kerja sama akan terus diperluas dengan melibatkan seluruh negara anggota ASEAN dan negara mitra lain di luar ASEAN,” ujar Asisten Gubernur BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi dikutip Kamis (4/4).

Sejak diluncurkan pada 2022 lalu, kerjasama itu telah berkontribusi memperkuat peran bank sentral dalam mengembangkan dan mengakselerasi konektivitas pembayaran lintas negara.

“Konektivitas pembayaran lintas negara memberikan manfaat bagi aktivitas perekonomian lintas batas termasuk peningkatan akses Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terhadap pasar internasional, serta kemudahan perdagangan, remitansi, dan wisatawan dalam melakukan transaksi di negara mitra,” jelas Erwin.

Managing Director BDCB, Hajah Rokiah binti Haji Badar sendiri mengapresiasi kolaborasi yang telah dilakukan oleh kedua negara, yang diharapkan dapat memberi manfaat, terutama dalam memajukan konektivitas pembayaran lintas batas.

“Kerja sama ini juga akan menjadi sarana untuk memfasilitasi perdagangan, investasi, dan kegiatan ekonomi di kawasan dan mendorong kolaborasi yang erat dengan sesama bank sentral,” kata Hajah.

Sementara itu, Gubernur BOL, Bounleua Xinxayvoravong dalam pernyataan terpisah mengatakan bahwa MoU tersebut merupakan langkah penting dalam meningkatkan kerjasama ASEAN di masa depan.

“Transaksi keuangan yang lebih cepat dan murah, serta infrastruktur sistem pembayaran yang aman dan lancar akan mendukung ekspansi dan keberlanjutan perekonomian Laos,” pungkas Bounleua. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA