Mata uang Garuda yang hampir tembus ke posisi Rp15.000 itu tercatat minus 0,24 persen dari posisi sebelumnya.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, hanya mata uang rupiah yang kembali minus, sementara mayoritas mata uang lainnya di kawasan Asia bergerak di zona hijau.
Won Korea Selatan terpantau menguat 0,09 persen, peso Filipina plus 0,05 persen, dan baht Thailand menguat 0,02 persen.
Selain itu, ringgit Malaysia juga tercatat menguat 0,01 persen, dan dolar Hong Kong menanjak 0,02 persen.
Merosotnya mata uang rupiah ini terjadi setelah Badan Pusat Statistika (BPS) merilis tingkat inflasi tahunan (yoy) pada Maret 2024 mencapai 3,05 persen.
Sementara tingkat inflasi bulanan tercatat mencapai 0,52 persen. Rilis data inflasi tersebut diakui Bank Indonesia (BI) berada di atas ekspektasi pasar diyakini ikut memberikan dampak terhadap pelemahan mata uang Garuda.
BERITA TERKAIT: