Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kemnaker Tindaklanjuti Pengiriman Tenaga Perawat ke Jerman

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/achmad-rizal-1'>ACHMAD RIZAL</a>
LAPORAN: ACHMAD RIZAL
  • Senin, 04 Maret 2024, 13:34 WIB
Kemnaker Tindaklanjuti Pengiriman Tenaga Perawat ke Jerman
Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah, bersama Wakil Menteri Kementerian Federal Ketenagakerjaan dan Sosial Jerman, Lilian Tschan, di Berlin, Jerman/Ist
rmol news logo Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengadakan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Kementerian Federal Ketenagakerjaan dan Sosial Jerman, Lilian Tschan, di Berlin, Jerman.

Kedua pejabat membahas program pengiriman tenaga perawat dari Indonesia ke Jerman melalui program Triple Win, dimulai sejak 2021 dan sempat terhenti karena Covid-19.

Sesuai nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) Kemnaker dengan Bundesagentur für Arbeit (BA) Jerman tentang Tenaga Kerja dan Hubungan Kerja, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jerman telah mengembangkan kerja sama program penempatan tenaga perawat dari Indonesia ke Jerman melalui program Triple Win.

"Saat ini program Triple Win memasuki pengiriman tenaga perawat hingga batch ke-5. Kami juga mendapat informasi sektor hospitality segera dibuka untuk Indonesia, dan kami berharap kedua kementerian membahas lebih lanjut," kata Ida Fauziyah, melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker, Senin (4/3).

Pada 2023, kata menteri, telah diberangkatkan 84 tenaga perawat, dan Januari 2024 diberangkatkan 18 orang. "Kami melihat program ini potensi dikembangkan, sehingga memberi kesempatan yang lebih besar kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI)," ujarnya.

Untuk mengatasi faktor bahasa yang menjadi tantangan terbesar dalam penyiapan PMI ke Jerman, Ida Fauziyah berharap Jerman memberi bantuan berupa peningkatan kemampuan bahasa Jerman melalui kolaborasi Gouthe Institute dan lembaga bahasa lainnya, dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas yang ada di Indonesia

"Kami berharap pemerintah Jerman memberikan masukan sekaligus mendiskusikan upaya percepatan pengiriman tenaga perawat ke Jerman. Kami juga berharap Pemerintah Jerman membuka sektor-sektor lain untuk Indonesia, seperti engineering, teknologi informasi dan sebagainya," katanya.

Ditegaskan juga, Indonesia masih butuh dukungan peningkatan program dan sistem pelatihan vokasi di Indonesia dari Pemerintah Jerman.

"Di antaranya peningkatan kualitas pelatihan PMI untuk memenuhi standar Jerman, yang meliputi pelatihan bahasa Jerman, pelatihan kejuruan, dan pelatihan soft skills, "  ujarnya.

Sementara Sekjen Anwar Sanusi menambahkan, kesepakatan dalam MoU bertujuan untuk memberi kesempatan luas kepada PMI. "Seperti diketahui, saat ini ada 12 ribu tenaga kerja Indonesia di Jerman, bekerja di sektor profesional hingga yang keterampilan khusus, " katanya.

Salah satu tenaga perawat, dalam dialog dengan Ida Fauziyah, berpesan bahwa penguasaan bahasa sangat diperlukan bagi yang ingin menjadi perawat di Jerman.

"Persiapkan bahasa sebaik mungkin sebelum berangkat, agar dapat berkomunikasi dengan pasien dan tak kalah penting, siapkan mental," tutur seorang lulusan D3 Perawat itu.rmol news logo article
EDITOR: ACHMAD RIZAL

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA