Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, angka itu naik dibanding Desember 2023 yang menyentuh posisi 52,2.
“Kinerja positif tersebut menunjukkan bahwa kondisi sektor manufaktur kita terus membaik. Capaian PMI Manufaktur Indonesia ini memperpanjang periode ekspansi menjadi 29 bulan secara berturut-turut," kata Menperin Agus dalam pernyataannya yang dikutip dari laman Kemenperin, Jumat (2/2).
Ia menambahkan, hanya ada dua negara, yaitu Indonesia dan India yang mampu mempertahankan selama 29 bulan berturut-turut.
Banyak yang mengkhawatirkan situasi ekonomi di tahun politik. Namun, menjelang gelaran Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres), yang terlihat justru adalah sinyal positif terhadap pemulihan performa industri manufaktur dan ekonomi nasional.
“Biasanya di tengah suasana politik seperti Pemilu, optimisme pelaku usaha banyak yang wait and see atau ditahan. Tetapi untuk tahun 2024 ini, optimisme mereka cukup tinggi,” jelas Agus.
Tingkat kepercayaan yang tinggi dari para pelaku industri menunjukkan bahwa mereka solid dalam menjalankan usahanya karena didukung oleh kebijakan yang probisnis. Selain itu, sektor industri manufaktur Indonesia terbukti tangguh (resilience) dalam menghadapi tantangan ekonomi dan politik saat ini, baik dari dalam negeri maupun global.
“Saya tidak bosan-bosannya untuk terus mengingatkan ke kementerian lain dalam upaya memacu kinerja industri manufaktur, karena sebagai salah satu tulang punggung perekonomian nasional. Seandainya saja program harga gas bumi tertentu (HGBT) bisa berjalan dengan baik, pasti tingkat optimisme dari pelaku industri kita akan jauh lebih tinggi lagi,” tambah Agus.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: