Asisten Gubernur Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono, menjelaskan kenaikan DPK atau dana masyarakat yang tersimpan di bank dipengaruhi oleh pertumbuhan DPK Korporasi sebesar 5,0 persen yoy dan Perorangan 3,2 persen yoy.
Dalam penjelasannya, secara rinci pertumbuhan itu didorong oleh simpanan giro (deposit) sebesar 3,9 persen yoy, setelah bulan sebelumnya tumbuh 3,4 persen yoy.
Sedangkan, simpanan tabungan tumbuh sebesar 2,0 persen yoy, setelah tumbuh 2,6 persen yoy pada bulan sebelumnya.
“Sementara itu, simpanan berjangka tumbuh 5,4 persen yoy, setelah pada bulan November 2023 tumbuh 5,2 persen yoy,” ujar Erwin dalam keterangan resmi, Senin (22/1).
Sementara penyaluran kredit pada Desember 2023 tercatat sebesar Rp7.044,8 triliun, atau tumbuh 10,3 persen yoy, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 9,7 persen yoy.
Selain itu, penyaluran Kredit Investasi tercatat tumbuh 11,0 persen yoy, yang terutama bersumber dari sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor pertambangan dan penggalian.
“Kredit Konsumsi (KK) juga tumbuh sebesar 8,9 persen yoy pada Desember 2023, terutama didorong oleh perkembangan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan Kredit Multiguna,” jelas Erwin.
Namun, penyaluran kredit properti periode itu terpantau melemah sebesar 7,6 persen yoy pada Desember 2023, setelah tumbuh 7,8 persen yoy pada November 2023, yang khususnya berasal dari pertumbuhan KPR dan KPA 12,1 persen yoy serta kredit real estate 9,1 persen yoy.
BERITA TERKAIT: