"Ke depan BI memperkirakan dan meyakini nilai tukar rupiah akan tetap stabil dengan kecenderungan menguat didukung meredanya ketidakpastian global kecenderungan penurunan yield obligasi negara maju dan turunnya tekanan penguatan dolar as," ujarnya.
Dalam laporan tersebut, Perry mengatakan bahwa BI terus konsisten dalam melakukan stabilitas nilai tukar rupiah, serta mengaktifkan strategi operasi moneter seperti SRBI dan SVBI untuk menarik aliran modal asing dan pendalaman pasar keuangan.
"Koordinasi erat BI, pemerintah, dan dunia usaha, terus diperkuat untuk mendukung implementasi penempatan Devisa Hasil Ekspor (DHE) dari Barang Ekspor Sumber Daya Alam (SDA)," jelas Perry.
Adapun dalam sore hari ini rupiah terpantau berada di kisaran Rp 15.635 per dolar AS.
Rupiah sudah kehilangan nilai 1,24 persen sejak awal tahun di tengah tekanan pasar global. Namun, messi mencatat pelemahan, kinerja rupiah sejauh ini masih lebih baik ketimbang mata uang Asia lain. Perry mengungkapkan, Ringgit Malaysia, Baht Thailand, dan Won Korea, masing-masing melemah 1,95 persen, lalu 2,82 persen dan 2,24 persen.
BERITA TERKAIT: