Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM) sukses mengembangkan konsep tersebut di Banyuwangi.
Kepala BPPSDM I Nyoman Radiarta menjelaskan bahwa pengembangan Eduminawisata tersebut saat ini diwujudkan melalui keberadaan Coral Centre, Website SFV Bangsring, serta Rumah Apung yang diharapkan dapat menjadi sarana edukasi dan wisata perikanan dengan konsep
one stop services.
Nyoman menyebut bahwa Coral Centre merupakan icon terbaru di SFV Bangsring yang diharapkan dapat menjadi daya tarik pengunjung untuk lebih mengenal beragam jenis, cara budidaya dan informasi terkait terumbu karang.
Laut perbatasan Pulau Jawa dan Pulau Bali memiliki aneka ragam terumbu karang seperti
Acropora Aspera, Anacropora Forbesi, Astreopora Listeri, hingga
Montipora Aequituberculata. Selain itu, Coral Centre ini juga memiliki beraneka koleksi biota laut seperti ikan Badut, ikan Blue Tang, ikan Botana Kacamata, ikan Moris Idol, ikan Emperor Angelfish, ikan Lionfish hingga anemon laut.
“Coral Centre di SFV Bangsring menjadi komitmen kami dalam melestarikan ekosistem laut dan promosi keindahan terumbu karang serta ikan hias di perairan Selat Bali. Para wisatawan dapat melihat keindahan terumbu karang hasil budidaya Coral Centre di bawah laut Grand Watudodol melalui kegiatan snorkling atau menikmatinya dengan menaiki
bottom glass boat,” tutur Nyoman dalam keterangannya, Selasa (2/1).
Nyoman menambahkan bahwa selain menjadi wahana pengenalan ekosistem biota laut di perairan Selat Bali, Coral Centre juga menjadi pusat pembelajaran tentang pelestarian terumbu karang dan juga edukasi terkait dampak sampah plastik terhadap laut, yang dapat merusak ekosistem laut. Karenanya Coral Centre dilengkapi dengan sarana informasi yang dapat diakses dengan mudah.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa eduminawisata SFV Bangsring, pengembangannya dibantu oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) PGRI Banyuwangi.
"Saat ini kami juga terus kembangkan fitur
e-commerce, khususnya untuk mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal. Langkah strategis ini bertujuan untuk meningkatkan pemasaran produk kuliner lokal dan kerajinan tangan, memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat," jelasnya.
SFV Bangsring juga memiliki Rumah Apung yang dapat digunakan sebagai lokasi budidaya lobster, konservasi dan eduwisata bahari. Keberadaan rumah apung tersebut juga menjadi sarana edukasi wisata yang bersifat interaktif seperti wisata memberi pakan pada beraneka koleksi ikan hias.
Secara khusus Nyoman juga menyampaikan apresiasinya atas peran serta dan dukungan Penyuluh Perikanan dan para mitra kerja sama yang terus berkolabirasi dalam pengembangan SFV Bangsring ini.
Nyoman berharap dengan berbagai fasilitas eduminawisata yang ada saat ini, SFV Bangsring dapat berkontribusi positif dalam upaya edukasi masyarakat terhadap sektor kelautan dan perikanan. Hal itu sejalan dengan program pengembangan SDM oleh KKP di bawah kepemimpinan Menteri Sakti Wahyu Trenggono.
BERITA TERKAIT: