Begitu data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO).
Hasil survei menunjukkan bahwa kinerja perbankan diprediksi akan tetap terjaga dengan baik, yang tercermin dari pencapaian Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP) sebesar 62 atau berada di zona optimis.
Survei ini melibatkan 95 bank, dengan total aset mencakup 94,87 persen dari total aset 105 bank umum.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengatakan, hasil SBPO Triwulan IV 2023 telah menunjukkan ketahanan sektor perbankan di tengah-tengah volatilitas kondisi global dan dinamika ekonomi domestik.
“Optimisme tersebut didorong oleh ekspektasi akan meningkatnya fungsi intermediasi perbankan, dibarengi dengan kemampuan perbankan dalam mengelola risiko yang dihadapi meskipun dengan kondisi makro ekonomi global yang kurang kondusif,” jelas Dian dalam keterangannya, yang dikutip Senin (27/11).
Meskipun kondisi makro ekonomi global masih dalam ketidakpastian, dengan Indeks Ekspektasi Kondisi Makroekonomi (IKM) pada triwulan IV 2023 mencapai level pesimis sebesar 43, namun dalam survei tersebut, mayoritas responden meyakini bahwa risiko perbankan akan tetap terkendali.
Dian menekankan bahwa keberhasilan perbankan dalam menghadapi tantangan ini disokong oleh fleksibilitas suku bunga yang masih besar dan koordinasi kebijakan yang efektif.
Kinerja yang baik dalam sektor perbankan itu sejalan dengan laporan yang disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir yang baru-baru ini menyetor dividen mereka sebesar Rp 74,1 triliun untuk kas negara pada Oktober 2023.
Menurut Erick, capaian tersebut 150 persen lebih tinggi dari yang mereka targetkan, dengan dividen terbesar berasal dari sektor perbankan dan energi.
BERITA TERKAIT: