Dikutip dari laman Direktorat Jenderal Perkebunan, Senin (20/11), penanaman jagung secara integrasi pada kebun kelapa di Kelurahan Bengkol, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, pada akhir pekan kemarin, sebagai upaya optimalisasi lahan kelapa untuk meningkatkan produksi jagung nasional. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian untuk meningkatkan produksi berbagai komoditas strategis.
Provinsi Sulawesi Utara memiliki tanaman kelapa seluas 276 ribu Ha, dari luasan ini 1,566 ha, merupakan perkebunan Negara, perkebunan rakyat 264,953 ha dan 8.651 ha perkebunan besar swasta.
Tahun 2023 Provinsi Sulawesi Utara mendapat target alokasi dalam mendukung program penanaman jagung secara monokultur dan integrasi antara komoditas perkebunan dengan tanaman pangan seluas 34.000 Ha. Sedangkan tahun 2024 ditargetkan seluas 110.000 ha. Pada tahun 2023 Kota Manado penanaman jagung seluas 665 ha yang tersebar di 11 kecamatan.
Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah, mengatakan langkah ini salah satu upaya strategis dan solusi tepat guna untuk mendukung program Kementerian Pertanian khususnya percepatan masa tanam, serta untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional.
Direktur Jenderal Perkebunan diwakili Direktur Tanaman Semusim dan Tahunan, M Rizal Ismail, mengatakan saat ini stok pangan secara nasional - terutama beras - masih sangat terbatas. Untuk menjaga ketersediaan dan neraca bahan pangan, komoditas padi dan jagung harus dipenuhi melalui impor. Hal ini merupakan dampak elnino dan perang geopolitik yang berpengaruh terhadap ketersedian pangan dunia, yang dampaknya juga dirasakan oleh Indonesia.
BERITA TERKAIT: