Dalam pengumumannya, perusahaan mengatakan untuk sementara akan mengangkat Chief Technology Officer OpenAI Mira Murati untuk menggantikan posisi Altman, sambil melakukan pencarian formal untuk CEO permanen.
“Kepergian Altman mengikuti proses peninjauan yang dilakukan dewan, yang menyimpulkan bahwa dia secara konsisten tidak terbuka dalam komunikasinya dengan dewan, sehingga menghambat kemampuannya untuk melaksanakan tanggung jawabnya,” kata OpenAI dalam blognya tanpa menjelaskan lebih lanjut, seperti dimuat
Reuters, Sabtu (18/11).
Merespon pemecatannya, Sam Altman - Sosok kunci dari chatbot ChatGPT yang tengah populer di dunia - menulis di X bahwa dia mengaku senang pernah bekerja di perusahaan.
"Saya menyukai waktu saya di OpenAI. Ini sangat transformatif bagi saya pribadi, dan mudah-mudahan bagi dunia. Yang terpenting, saya senang bekerja dengan orang-orang berbakat seperti itu. Akan ada lebih banyak hal untuk dikatakan tentang apa selanjutnya nanti," tulisnya.
Murati, yang pernah bekerja untuk Tesla sebelumnya, bergabung dengan OpenAI pada tahun 2018 dan kemudian menjadi chief technology officer perusahaan. Dia mengawasi peluncuran produk termasuk ChatGPT.
Pemecatan Altman mengejutkan banyak pihak, termasuk mantan CEO Google Eric Schmidt yang menyebutnya sebagai pahlawan.
"Dia membangun sebuah perusahaan dari nol hingga bernilai 90 miliar dolar AS, dan mengubah dunia kolektif kita selamanya. Saya tidak sabar untuk melihat apa yang dia lakukan selanjutnya. Saya, dan miliaran orang, akan mendapat manfaat dari karyanya di masa depan - ini akan sungguh luar biasa," tulisnya di X.
Keterkejutan juga diungkapkan Daniel Ives, analis di Wedbush Securities.
“Ini mengejutkan dan Altman adalah unsur utama dalam resep kesuksesan OpenAI,” kata Ives.
“Meskipun demikian, kami yakin Microsoft dan Nadella akan memberikan kontrol lebih besar pada OpenAI di masa mendatang setelah Altman pergi," ujarnya.
Didukung oleh dana miliaran dolar dari Microsoft (MSFT.O), OpenAI memulai kegilaan AI generatif pada bulan November lalu dengan merilis chatbot ChatGPT, yang menjadi salah satu aplikasi perangkat lunak dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Dilatih dengan data yang sangat banyak, AI generatif dapat membuat konten baru yang mirip manusia, membantu pengguna membuat makalah, menyelesaikan pekerjaan rumah sains, dan bahkan menulis novel secara keseluruhan.
BERITA TERKAIT: