Hadir dalam sesi Thought Leadership Forum (TLF) yang diselenggarakan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), GM Corporate Planning and Sustainability GRP Sheren Omega menyatakan salah satu pilar inti ESG (Environment, Social, and Governance) yang dipegang teguh oleh perusahaan adalah berkontribusi pada pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab.
"Kami berkomitmen untuk berpartisipasi dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan alam dan mendukung langkah-langkah aktif dalam pengelolaan hutan yang bertanggung jawab," ujar Sheren melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Hadir dalam acara tersebut perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia serta beberapa pemangku kepentingan terkait lainnya.
Sheren mengatakan ada keselarasan visi perusahaannya dengan YKAN, yang mendedikasikan untuk mempromosikan praktik-praktik pengelolaan hutan yang berkelanjutan.
Direktur Program Terestrial Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) Ruslandi mengatakan pihaknya mendorong penerapan Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dengan mengembangkan peranti yang mendukung praktik rendah emisi. Salah satunya lewat pengenalan metodologi Reduced Impact Logging-for Climate Change Mitigation (RIL-C) yang berpotensi mengurangi emisi karbon dari kegiatan pemanenan kayu hingga 40 persen.
Telah aaa 27 perusahaan pemegang Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) yang diberi pendampingan dan dukungan teknis.
"Salah satunya juga pendampingan akan intensif dilakukan kepada PT Wana Bakti Persada Utama (WBPU) dalam mengelola 44.402 hektare wilayah konsesi PBPH di Kalimantan Timur," ucap Ruslandi.
Sebagai organisasi nirlaba berbasis ilmiah, YKAN berkomitmen melindungi wilayah daratan dan perairan di Indonesia melalui pendekatan non konfrontatif dan mengedepankan kemitraan.
BERITA TERKAIT: