Keputusan itu diumumkan Xi pada Rabu (18/10), saat acara pertemuan puncak perayaan ulang tahun ke-10 inisiatif infrastruktur besar itu.
Dalam pengumuman tersebut, Xi menyebutkan bahwa dua pemberi pinjaman utama BRI, China Development Bank dan Bank Ekspor-Impor, yang akan memberikan pinjaman tambahan sebesar 100 miliar dolar AS.
"Keduanya akan menyiapkan peluang pembiayaan sebesar 47,9 miliar dolar AS untuk proyek-proyek BRI," kata Xi, mengutip
Al Arabiya.Dana sebesar 10 miliar dolar AS lainnya akan digunakan untuk dana Jalur Sutra yang merupakan lembaga pemberi pinjaman resmi proyek BRI.
Tindakan ini bertujuan untuk memberikan dorongan signifikan bagi proyek-proyek infrastruktur yang ada dan yang akan datang yang berada di bawah payung BRI.
Inisiatif BRI itu sejauh ini telah menjadi tonggak penting bagi China dalam upaya memperluas pengaruh negara itu di seluruh dunia.
Di bawah kepemimpinan Xi, inisiatif tersebut telah menghasilkan penandatangan kontrak senilai lebih dari dua triliun dolar AS di seluruh dunia.
Meskipun banyak para pendukung Xi dari negara lain yang memuji proyek ini, karena diklaim telah membawa sumber daya dan pertumbuhan ekonomi ke negara-negara di selatan, namun inisiatif ini juga telah mendapat banyak kritikan tajam karena membebani negara-negara penerima dengan utang yang besar.
Kritikus juga telah lama menyoroti biaya proyek-proyek BRI yang tidak selalu jelas dan dampak lingkungan, seperti jejak karbon besar dan degradasi lingkungan yang ditimbulkan oleh proyek infrastruktur besar-besaran tersebut.
Meski begitu, BRI mengatakan bulan ini bahwa peserta BRI telah berhutang lebih dari 300 miliar dolar AS (Rp 4.726 triliun) kepada Bank Ekspor-Impor China.
Adapun acara perayaan ulang tahun BRI itu dihadiri oleh perwakilan dari 130 negara dan merupakan pertemuan puncak ketiga yang diselenggarakan Beijing sejak diluncurkannya Inisiatif Belt and Road pada 2013 lalu.
BERITA TERKAIT: