Dikatakan Citi, penjualan tersebut akan meliputi portofolio klien China, aset yang dikelola (AUM) dan deposito, ke HSBC Holdings yang saat ini berfokus di Asia.
"Kesepakatan mencakup total simpanan dan AUM investasi sekitar 3,6 miliar dolar AS (Rp 56 triliun), dan diperkirakan akan selesai pada paruh pertama tahun 2024," jelas Citi, seperti dimuat
Reuters.
Sejak April 2021, Citi memang berencana keluar dari pasar China dan menghentikan bisnisnya di sana. Perusahaan mengklaim bahwa itu dilakukan sebagai bagian dari perubahan strategi global.
Di Asia, Citi sedang dalam proses menutup operasinya di Korea Selatan dan berencana menyelesaikan pengalihan bisnisnya di Indonesia ke UOB Group.
Kemudian Agustus lalu, Citi juga telah menyelesaikan penjualan dan migrasi bisnis konsumennya di Taiwan.
BERITA TERKAIT: