Hal pertama ialah hilirisasi. Menurutnya sumber daya alam adalah tonggak utama dalam transformasi ekonomi Indonesia.
Oleh sebab itu ia mendorong hilirisasi pada pengolahan sumber daya alam secara lebih lanjut di dalam negeri sehingga menciptakan nilai tambah.
"Ini sudah kita lakukan beberapa tahun terakhir, dan kita berharap kita teruskan ke depan. Kita ingin sarjana ekonomi semua satu pemikiran. Kita dorong hilirisasi,” ujar Wamenkeu.
Kedua, digitalisasi. Tidak sekadar perubahan manual ke elektronik, digitalisasi yang dimaksud Nazara adalah kemajuan pada kecerdasan buatan (AI).
"Masa depan kita digitalisasi, bahkan mengarah kepada intelegensia buatan, artinya dunia digital yang bisa memberi rekomendasi dan bisa berpikir sendiri,” kata Nazara.
Terakhir adalah sustainabilitas yang berkaitan dengan transformasi menuju ekonomi hijau Indonesia.
Wamenkeu mengatakan, Indonesia telah berkontribusi secara global mengurangi emisi CO2 dengan target pengurangan 29 persen hingga 31,89 persen dengan usaha sendiri, atau 41 persen bahkan hingga 43,2 persen melalui dukungan internasional.
"Untuk mendeliver itu kita akan melakukan semua yang diperlukan termasuk melakukan transisi energi,” tambahnya.
BERITA TERKAIT: