Begitu yang disampaikan Wakil Menteri BUMN, Rosan Roeslani selama konferensi pers di sela-sela KTT ke-43 ASEAN di Jakarta Convention Center (JCC) pada Selasa (5/9).
Rosan menilai bahwa keterlibatan negara ASEAN di bidang perdagangan dapat dikatakan cukup baik, tetapi dari segi investasi nyata masih kurang.
Oleh sebab itu, kata Rosan, AIPF diluncurkan Indonesia. Harapannya program ini dapat mendorong peningkatan investasi ASEAN.
"Tapi dalam segi investasi itu dan kolaborasi itu perlu lebih diperingkatkan lagi. Oleh sebab itu lahirlah AIPF," jelasnya.
Dia berharap inisiatif berharga itu dapat dilanjutkan oleh Keketuaan ASEAN berikutnya dan seterusnya.
Menurut laporan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, acara pembukaan forum AIPF memperoleh antusiasme yang tinggi dibuktikan dengan dengan 2.500 peserta yang hadir.
Kemudian, AIPF juga turut menghadirkan 94 pembicara, baik kepala negara, kepala pemerintahan, pemimpin perusahaan, hingga ahli. Di hari pertama penyelenggaraan AIPF, telah ada 98 proyek yang berhasil disepakati dengan nilai 38,2 miliar dolar atau Rp 583 triliun.
Selain itu AIPF juga menghasilkan 73 proyek yang masih potensial senilai 17,8 miliar dolar AS atau Rp 271 triliun.
BERITA TERKAIT: