"Secara umum pertumbuhan kredit bank bjb sebesar 6,8%
year on year berada di atas industri perbankan nasional yang tercatat masih minus 1,23%," ungkap Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi dalam keterangannya yang diterima redaksi, Selasa (3/8).
Berdasarkan data perusahaan, kredit komersial mengalami peningkatan menjadi Rp17,34 triliun. Atau tumbuh 18,8% yoy dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp14,6 triliun.
Kenaikan kredit juga diiringi dengan kenaikan jumlah debitur kredit Komersial di triwulan II 2021 yang mencapai 20,1% secara yoy dengan 5,035 Number of Account (NoA). Pada periode yang sama tahun lalu jumlah NoA sebanyak 4,191.
Diterangkan, peningkatan kredit dan debitur kredit komersial tersebut salah satunya berasal dari proyek-proyek pemerintah baik pusat maupun daerah yang merupakan salah satu bentuk keseriusan bank bjb dalam rangka mendukung infrastruktur.
Yuddy menambahkan, kontribusi pertumbuhan kredit bank bjb juga ditopang oleh kredit perumahan. Tercatat, KPR mengalami pertumbuhan sebesar 12,5% yoy menjadi Rp7,2 trilliun. Pertumbuhan kredit perumahan ini sejalan dengan meningkatnya permintaan dan penjualan properti yang menunjukkan tanda-tanda mulai pulih secara perlahan.
Selain itu, kredit konsumer juga tumbuh sebesar 4,2% year on year menjadi Rp60,8 trilliun. Meski demikian, kredit segmen UMKM dalam triwulan ini tercatat mengalami minus 3,8% yoy menjadi Rp5,8 trilliun.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: