Direktur Regional Jawa Bagian Barat, Haryanto mengatakan bahwa proyek PLTU yang terletak di Desa Lontar, Banten ini baru saja merampungkan pelaksanaan Boiler Hydrotest pada bulan Maret 2019. Artinya, proyek pembangkit ini telah menapaki progres yang signifikan dan direncanakan akan rampung pada kuartal ketiga tahun 2019.
"Proyek ini mulai dikerjakan pada April 2016, PLTU Lontar Ext merupakan bagian dari program percepatan pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan tekhnologi terbaru yakni super critical dengan batubara low rank coal," jelas Haryanto di Jakarta, Sabtu (30/3).
Dia juga menjelaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari Program Strategis Pemerintah yaitu 35.000 MW, untuk menambah kapasitas Pusat Pembangkit energi listrik dan dayanya akan dievakuasi melalui sistem transmisi 150 kV (Lontar-Tangerang Baru-Teluk Naga dan Lontar-Balaraja), sehingga bisa didistribusikan kepada pelanggan di daerah Banten, DKI Jakarta dan sekitarnya.
Dijelaskan juga bahwa pembangunan PLTU Lontar Extension 1x315 MW ini berfungsi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di regional DKI Jakarta dan Banten, serta meningkatkan kapasitas dan keandalan pada sistem Jawa Bagian Barat.
"Proyek PLTU Lontar Extension 1x315 MW ini berbahan bakar batubara jenis low rank coal (LRC). Proyek PLTU Lontar Extension ini dibangun di lokasi pembangkit PLTU 3 Banten existing, dengan progress 87,68 persen. PLTU ini direncanakan akan mulai beroperasi pada September 2019," ungkap Haryanto.
Sehingga pada akhir tahun ini, lanjutnya, masyarakat Banten, Jakarta dan sekitarnya dapat menikmati suplai listrik yang bersumber dari PLTU Lontar Ext.
Dengan beroperasinya PLTU Lontar ekstension dapat menghemat Rp 1,4 triliun per tahun, dan akan menurunkan biaya pokok produksi (BPP) PLN.
Jumlah tenaga kerja terdiri dari 2000 tenaga kerja lokal dan 40 orang Tenaga Kerja Asing.
"Jumlah tenaga kerja ini akan terus meningkat di tahun 2019 sejalan dengan pencapaian progressnya, hal ini tentu memberikan dampak positif secara langsung untuk wilayah Banten dan sekitar," pungkas Haryanto.
BERITA TERKAIT: