“Program Kemitraan Pendidikan Kejuruan ini merupakan bagian dari Kerjasama Teknik Bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Jerman yang dibiayai oleh Pemerintah Republik Federal Jerman melalui Sequa (organisasi pengembangan Jerman, red.),†ungkap Rudy Salahuddin, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu (24/10).
Menurut Rudy, komitmen itu direalisasikan pada acara penandatanganan nota kesepahaman tentang Implementasi Program Kemitraan Pendidikan Kejuruan di Indonesia antara Jerman dan Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan Kamar Dagang dan Industri Trier Jerman (IHK Trier).
Rudy menjelaskan, program kemitraan yang akan dilaksanakan pada tahun 2018-2021 menekankan tiga hal. Pertama pengembangan dokumen-dokumen atau instrumen-instrumen untuk pendidikan kejuruan di industri.
Kedua, penetapan infrastruktur untuk kualifikasi pelatih tempat kerja, dan ketiga pemberdayaan organisasi-organisasi bisnis di Indonesia untuk koordinasi antara sekolah dan industri.
â€Pengembangan pendidikan kejuruan sistem ganda diharapkan dapat menurunkan angka pengangguran anak muda dan dapat meningkatkan kompetensi keahlian,†tegas Rudy.
Rudy menekankan, Indonesia harus memastikan dunia usaha dan dunia industri sendiri yang mengintegrasikan pembelajaran di perusahaan dalam pendidikan kejuruan sistem ganda.
"Kadin Indonesia serta Pusat Pelatihan Kadin Jawa Tengah (EduKadin) dan Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi (BKSP) Jawa Timur akan menjadi mitra pada program kemitraan ini," ujarnya.
[jto]
BERITA TERKAIT: