Maskapai kebanggaan IndoneÂsia ini bakal menindak tegas para karyawannya yang berulah. Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki HeriÂandono kepada media mengakui, memang ada pilotnya yang memÂposting tentang isu aksi teror di media sosial Facebook. Mereka adalah TS dan OGT.
Oknum pilot berinisial TS diduga mendukung aksi terorÂisme melalui unggahan di akun Facebook miliknya itu.
Hengki menceritakan, ketika mengetahui hal tersebut pihak Garuda langsung berinisiatif melakukan pemanggilan terhadap TS untuk meminta keterangannya soal posting-annya itu. "Iya betul yang bersangkutan adalah Pilot GA. Kita lakukan investigasi pada pilot yang bersangkutan hari ini (Senin 21/5)," katanya.
Untuk sanksi tahap pertama, manajemen Garuda Indonesia langsung membebastugaskan (
grounded) pilot.
"Untuk mengantisipasi kejaÂdian serupa terulang kembali, Garuda Indonesia mengingatkan kembali agar semua jajarannya lebih berhati-hati di medsos."
PT Garuda Indonesia, juga mengimbau seluruh pegawainya untuk tidak mengunggah atau mengomentari hal-hal yang bersifat sensitif, SARA, dan penyebar kebencian dan melakuÂkan aktivitas sosmed sesuai pedoman yang berlaku.
Sebagai maskapai pelat merah ternama maka bukan hal yang aneh jika pilot menjadi sorotan masyarakat. Apalagi si pilot mencantumkan profesinya seÂbagai pilot Garuda Indonesia di Facebook. "Kita minta agar seÂmua bisa lebih bijaksana dalam bersosial media," jelasnya.
Wajar memang jika pihak maskapai meminta karyawannya untuk berhati-hati dan tidak ikut komentari isu sensitif. Pasalnya, selain TS di hari sebelumnya ada oknum pilot juga yang memÂposting terkait isu terorisme.
Garuda Indonesia juga langsung menonatifkan atau men-grounded-kan pilotnya berinisial OGT, akiÂbat postingannya di media sosial yang menyebut aksi teror bom Surabaya sebuah rekayasa.
Dia mengungkapkan, seiring dengan dirumahkannya oknum pilot tersebut, Garuda Indonesia melakukan investigasi lebih lanÂjut tentang apakah hal tersebut benar dan perihal motif dan latar belakang terkait postingan di media sosial tersebut.
Investigasi terhadap pilot yang bersangkutan juga akan dilakukan terkait dengan dugaan mengenai hubungannya dengan seorang wanita yang sebelumnya sempat mengemuka di sejumlah postingan sosial media.
"Kami pastikan pilot tersebut akan ditindak sesuai kebijakan perusahaan sekiranya ditemuÂkan indikasi terkait perilaku menyimpang atau pelanggaran etika," jelas Hengki.
Berkaitan dengan hal terseÂbut, Garuda Indonesia mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi atas unggahan tersebut. Garuda juga mengimÂbau jajaran karyawan untuk selalu mengedepankan etika dan prinsip kehati-hatian dalam melakukan aktivitas di lini sosial media, khususnya terkait isu-isu mengenai SARA. "Apalagi jika akun media sosial mereka turut menampilkan atribut dan identiÂtas perusahaan," tambah dia.
Ditegaskan lagi bahwa Garuda Indonesia memiliki kebijakan dan aturan perusahaan terkait koridor publikasi konten konten medsos yang dikeluarkan karyawan, khususnya pilot dan awak kabin. Alasannya, atribut mereka sebagai personel awak pesawat Garuda Indonesia mendapatkan sorotan dari masyarakat luas.
"Pada kesempatan ini, Garuda Indonesia juga menyampaikan komitmen dan dukungannya terhadap upaya seluruh pihak dalam upaya pemberantasan terorisme. Tentunya sekiranya ditemukan indikasi karyawan yang terlibat aktivitas tersebut, perusahaan akan memberikan sanksi tegas," jelas Hengki.
Garuda Indonesia juga seÂcara rutin melakukan screening berkala terhadap karyawan serta pilot dan awak kabin khususnya mengenai hal-hal yang terkait dengan komitmen safety operaÂsional penerbangan. ***
BERITA TERKAIT: