Diungkapkan ada 6 persoalan di Garuda yang harus segera dibeÂnahi. Pertama, program efisiensi tapi tidak sporadis. Kemudian pembenahan biaya organisasi yang terbilang boros, sebab ada 9 orang direksi dari sebelumnya hanya 6 orang.
Ketiga, penambahan armada harus diikuti kemampuan manajemen untuk membuat strategi penjualan produk penumpang dan cargo. Saat itu, peningkatan pendaÂpatan hanya sebesar 8,6 persen sementara peningkatan biaya sebesar 12,6 persen.
Keempat, kinerja keuangan Garuda Indonesia sampai dengan kuartal III-2017 semakin meroÂsot. Garuda mengalami kerugian sebesar 207,5 juta dolar AS. BahÂkan nilai saham emiten berkode GIAA per 19 Januari 2018 ini juga anjlok hanya Rp 314 per lembar atau turun 58 persen.
Selanjutya, serikat pekerja juga mengungkapkan adanya penurunan kinerja operasional Garuda Indonesia yang berdampak pada penundaan dan pembatalan penerbangan.
Terakhir, ada konÂdisi hubungan industrial yang saat ini tidak harmonis karena perusahaan banyak melakukan pelanggaran terhadap perjanjian kerja bersama atau perjanÂjian kerja profesi yang sudah disepakati sehingga banyak konflik.
Adapaun masalah finansial yang terjadi di tubuh Garuda semakin ketara saat pertengahan bulan April, PT Garuda Indonesia mengakui telah mendapat restu pemegang saham untuk menerbitkan surat utang global sebesar 750 juta dolar AS. Dana ini sedianya akan digunakan untuk membayar kembali utang jatuh tempo perusahaan (refinancing).
"Ini untuk memperbaiki profil dari pembiayaan yang kami miliki cukup besar. Mungkin pembiayaan yang akan jatuh tempo kurang dari satu tahun cukup besar," ucap Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala Mansury usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di kantor Garuda Indonesia, Tangerang, Kamis (19/4).
Demi menyikapi kondisi operasional dan keuangan di PT Garuda Indonesia (persero) Tbk, Sekretariat Bersama yang terdiri dari organisasi Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) kembali akan melakukan konferensi pers tentang kondisi terkini Garuda.
Mereka juga akan membahas mengenai rencana mogok kerja untuk menyikapi kondisi Garuda tersebut.
Jumpa pers akan digelar di Pulau Dua Restaurant, Gatot Subroto, Jakarta pada Rabu (2/5) pukul 14.00.
“Konferensi pers tentang kondisi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan rencana mogok kerja,†bunyi undangan yang diterima redaksi.
Undangan ini dibubuhi tanda tangan Ketua Umum Sekarga, Ahmad Irfan Nasution dan Presiden APG Capt, Bintang Hardiono.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: