Organda menilai pemberlakuan ganjil-genap merupakan solusi tepat sasaran untuk mengatasi tingkat kepadatan kendaraan dan kemacetan jalan raya dalam kegÂiatan tahunan Indonesia tersebut. Berdasarkan data Organda, volÂume kendaraan di jalan dikuasai oleh golongan I sebesar 88 persen, golongan II dan III sebesar 9 persen dan golongan IV dan V sebesar 3 persen.
Organda tidak memungkiri bahwa potensi kecelakaan truk adalah salah satu penyebab kemacetan. Namun, tidak setuju jika dituding sebagai penyebab utama kemacetan.
Ketua DPP Organda AngÂkutan Barang Ivan Kamadjaja mengatakan, solusi-solusi yang diutarakan dalam rapat koordiÂnasi masih kurang efektif. Jika beberapa waktu lalu sudah sepaÂkat penyebab utama kemacetan adalah volume kendaraan, maka solusi juga harus berkaitan denÂgan mengurangi volume.
"Solusinya penerapan pemÂbatasan ganji-genap Golongan I sebagai penyumbang kepadatan lalu lintas terbesar," ujarnya di Jakarta.
Menurut dia, pembatasan ganjil genap yang dimaksud bukan berarti kendaraan golonÂgan I tidak boleh lewat sama sekali, melainkan diarahkan untuk menggunakan jalur alÂternatif. Masa uji coba di ruas tol Jakarta-Cikampek Oktober 2017 lalu membuktikan bahwa kemacetan lebih tinggi jika truk golongan III ke atas diarahkan menggunakan jalur alternatif, dan tidak ada pembatasan ganjil genap untuk golongan I di jalan utama.
Organda pun menyoroti bahÂwa truk angkutan barang adalah elemen penting dalam sistem logistik nasional dengan tingkat kontribusi sebesar 51 persen. Periode Lebaran sendiri ditenÂgarai sebagai salah satu periode paling sibuk di Indonesia, tak terkecuali pengiriman barang stok bahan pokok.
Organda memandang, pemÂbatasan truk angkutan barang tanpa solusi yang tepat sasaran akan sangat mengganggu arus dan pertumbuhan ekonomi naÂsional. Pembatasan tersebut secara nyata akan berdampak keÂpada kenaikan harga barang dan kekurangan pasokan barang.
Untuk diketahui, pemerintah pada Rabu (30/1) menggelar Rapat Koordinasi Persiapaan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun 2018. Dalam rapat tersebut kembali menyorot bahwa potensi penyebab kemacÂetan di jalan raya selama Lebaran adalah truk. Kesimpulan seÂmentara ramat adalah angkutan barang Golongan III – V akan kembali diawasi dan dibatasi dengan berbagai cara. ***
BERITA TERKAIT: