Presiden tiba pukul 09.05 WIB dengan helikopter dan langsung memantau progres megaproyek tol Trans Sumatera. Dalam sambÂutannya, Presiden mendorong agar keseluruhan proyek Tol Trans Sumatera bisa kelar sesuai target yang sudah ditetapkan. Khususnya untuk ruas Bakauheni- Terbanggi Besar yang waktunya tinggal lima bulan lagi.
"Kita harapkan selesai buÂlan Juni. Bulan Juni," tegasÂnya di sela acara peresmian di Bakauheni, Lampung, kemarin.
Acara tersebut juga dihadiri Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini SoemarÂno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Bank Indonesia Agus DW MarÂtowardojo, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, dan Direktur Utama PT Hutama Karya Tbk (Persero) I Gusti Ngurah Putra.
Presiden menuturkan, peresmiÂan lintasan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar seksi 1 dan seksi 5 ini sekaligus untuk menggerakkan pengerÂjaan-pengerjaan proyek lainnya di Trans Sumatera.
"Peresmian ini mendorong agar tol cepat selesai kalau tidak diberi target ya tidak rampung-rampung nanti," tuturnya sambil tersenyum.
Jokowi berharap pengerjaan proyek tersebut bisa kelar sebeÂlum event Asian Games digelar. Bahkan Jokowi menyarankan agar perjalanan menuju lokasi pergelaran Asian Games dari Jakarta ke Palembang tidak perlu lewat jalur udara.
"Dari Jakarta ke Palembang leÂwat darat bisa itu, tidak semuanya harus lewat udara. Kalau kita ngejar ini kan ngejar Asian Games 2018 biar dari Jakarta ke PalemÂbang bisa lewat darat," ujarnya.
Jokowi juga menegaskan bahÂwa pembangunan infrastruktur merupakan hal paling pokok. Menurutnya, Indonesia masih tertinggal dengan negara tetangga dalam urusan infrastruktur. Tanpa infrastruktur yang memadai akan memperlambat pertumbuhan perekonomian di daerah.
"Kenapa menjadi fokus karena infrastruktur sangat fundamental sekali. Kalau jembatan atau jalanan tidak mendukung baÂgaimana kita bisa bersaing denÂgan negara lain. Makanya kita terus berkonsentrasi di pembanÂgunan infrastruktur," katanya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, tujuan utama pemÂbangunan tol Trans Sumatera ini untuk mewujudkan percepatan konektivitas darat dan pemerÂataan ekonomi.
"Kita terus berusaha menÂdorong percepatan konektivitas darat dan peningkatan pertumÂbuhan ekonomi nasional pada umumnya, serta secara khusus di Sumatera," katanya.
Pembangunan jalan Tol BakauheÂni-Terbanggi Besar sepanjang 140,9 Km ini juga bagian dari Program Strategis Nasional Tol Trans SumatÂera. Pelaksanaan pembangunannya melibatkan lima BUMN Karya yaitu PT Hutama Karya (Persero) sebagai pengembang dan operator, bersama empat BUMN lainnya yaitu PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk dan PT WiÂjaya Karya (Persero) Tbk, selaku kontraktor yang melaksanakan pembangunan proyek.
Sementara itu, Tol Bakauheni Terbanggi Besar yang telah seÂlesai dan diresmikan Presiden Joko Widodo adalah di Seksi 1 (Pelabuhan - Bakauheni) sepanÂjang 8,9 km dan Seksi 5 (LemaÂtang - Kotabaru) sepanjang 5,64 km, sehingga total keseluruhan yang diresmikan adalah sepanÂjang 14,54 km. Pembangunan Seksi I dilakukan oleh PT PP (Persero) dan pembangunan Seksi 5 dilakukan oleh PT PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Rini menambahkan, sinergi antar BUMN dalam pembangunan Tol Bakauheni - Terbanggi Besar mampu memberikan hasil positif.
Menteri Rini, optimistis terwuÂjudnya Tol Trans Sumatera dapat meningkatkan daya saing infrastrukÂtur dan mendorong peningkatan perekonomian nasional. Selain memperlancar mobilitas penduduk, memperlancar arus barang, juga mampu menurunkan biaya logistik.
"Ini merupakan bukti sinÂergi diantara BUMN yang telah memberikan hasil terbaik dan sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat," katanya.
Rini menegaskan, pihaknya terus berupaya agar pembanguÂnan jalan tol ini bisa selesai tepat waktu, dan bisa terkoneksi satu dengan yang lain sehingga proÂgram pemerintah membangun Trans Sumatera terwujud. "Kita berharap, pengerjaan seksi-seksi lain dapat dilakukan tepat waktu," ujarnya.
Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero), I Gusti Ngurah Putra mengatakan, pemasukan jalan tol itu tergantung juga dengan Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR). Untuk itu Tol Trans Sumatera bisa benar-benar dimanfaatkan khususÂnya oleh masyarakat Lampung.
"Kita tentunya ingin dengan adanÂya tol ini perkembangan di luar tol tumbuh sehingga harapan pertumbuÂhan lalu lintas di tol-tol Sumatera itu gradenya lebih besar," katanya.
Menurutnya, pendapatan di jaan tol sangat tergantung dari LHR, maka harga yang dipatok oleh Trans Sumatera tidak akan lebih mahal dari tol di Pulau Jawa. ***
BERITA TERKAIT: