IHSG ditutup dengan 175 saham menguat, 168 saham melemah, dan 133 saham stagnan. Jumlah transaksi mencapai Rp 8,13 triliun dari 17,88 miliar lembar saham diperdagangkan.
Sementara Indeks LQ45 naik 1,56 poin atau 0,14 persen ke 1.084, Jakarta Islamic Index (JII) naik 1,76 poin atau 0,23 persen ke 756, indeks IDX30 turun 0,29 poin atau 0,05 persen ke 593 dan indeks MNC 36 naik 1,58 poin atau 0,43 persen ke 367.
Namun, pada awal pembuÂkaan perdagangan sesi IIpasca kejadian, IHSG sempat turun tipis 0,343 poin atau 0,01 persen ke level 6.369,722. SemenÂtara Indeks LQ45 melemah tipis 1,815 poin 0,17 persen ke level 1.080,702.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, sistem perdagangan bursa saham tidak mengalami gangguan akibat ambruknya selasar gedung BEI. "Sistem bursa tidak terganggu sama sekali itu hanya kecelaÂkaan fisik. Ada musibah fisik," tuturnya di Jakarta, kemarin.
Tito memastikan hal itu kemÂbali setelah rapat dengan pihak pengelola gedung. Menurutnya jatuhnya balkon tersebut tidak merusak sistem perdagangan bursa.
Saat ini pihak pengelola geÂdung sedang melakukan audit untuk mencari tahu penyebab runtuhnya selasar tersebut. "Sistem bursa berjalan baik tidak ada problem, 108 sistem broker terkoneksi. Perdagangan berjalan on time," tandasnya.
Hal senada dikatakan oleh Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat. Menurut dia, kejadian ini juga tidak akan mengggu pencatatan saham perdana di bursa. Misalnya PT LCK Global Kedaton Tbk yang dijadwalkan akan melakukan pencatatan saham hari ini.
Menurut Samsul, listing saÂham emiten baru tersebut masih sesuai jadwal. Belum ada pemÂberitahuan pembatalan listing. BEI juga memastikan bahwa sistem perdagangan saham tidak mengalami gangguan atas kejaÂdian tersebut. Sehingga seharusÂnya seremonial pencatatan bisa dilakukan.
Kendati begitu, Samsul masih menunggu laporan dari hasil audit yang dilakukan pengelola gedung. Pencatatan saham LCK Global Kedaton bergantung dari hasil audit tersebut.
"Ya kita kan mementingkan keÂselamatan, keamanan nomor satu. Nanti kita bicara dulu ke penÂgelola gedungnya," tukasnya.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati terus melakukan koordinasi dengan pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai kejadian ini. Selain itu, pemerintah juga terus memantau apa penyebab dari keÂjadian ini dan bagaimana kondisi para korban luka.
Menkeu berharap, dengan kejadian ini tidak mempengaruhi kepercayaan investor yang ada di pasar saham Indonesia. "Kami masih menyelidiki penyebabÂnya, ini merupakan sesuatu yang sangat disayangkan. Apalagi di dalam sebuah gedung yang kita anggap sangat vital, karena memfasilitasi kegiatan perdaÂgangan saham," tukasnya.
Sebelumnya, dalam keteranÂgan managemen BEI pasca ambruknya selasar Tower II Gedung BEI mengatakan, proses transaksi dan settlement tranÂsaksi berjalan normal. "Tidak ada gangguan listrik dan jarinÂgan. Sistem JATS, E-CLEARS dan C-BEST berjalan normal," tambahnya.
Analis Binaartha Securities M Nafan Aji Gusta mengaÂtakan, jika BEI dapat menjaga situasi dengan baik maka tidak akan memberikan pengaruh yang besar. Namun, ini bisa menjadi sentimen yang negatif. "Yang penting jika fundamental ekonomi stabil, maka ini akan berlangsung sementara atau temporer," ujarnya. ***
BERITA TERKAIT: