IHSG Tetap Perkasa

Selasar Gedung Bursa Efek Ambruk

Selasa, 16 Januari 2018, 08:53 WIB
IHSG Tetap Perkasa
Sri Mulyani Indrawati/Net
rmol news logo Ambruknya selasar Tower II Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin tidak mengganggu perdagangan bursa. Bahkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 12 poin atau 0,19 persen ke level 6.382.

IHSG ditutup dengan 175 saham menguat, 168 saham melemah, dan 133 saham stagnan. Jumlah transaksi mencapai Rp 8,13 triliun dari 17,88 miliar lembar saham diperdagangkan.

Sementara Indeks LQ45 naik 1,56 poin atau 0,14 persen ke 1.084, Jakarta Islamic Index (JII) naik 1,76 poin atau 0,23 persen ke 756, indeks IDX30 turun 0,29 poin atau 0,05 persen ke 593 dan indeks MNC 36 naik 1,58 poin atau 0,43 persen ke 367.

Namun, pada awal pembu­kaan perdagangan sesi IIpasca kejadian, IHSG sempat turun tipis 0,343 poin atau 0,01 persen ke level 6.369,722. Semen­tara Indeks LQ45 melemah tipis 1,815 poin 0,17 persen ke level 1.080,702.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, sistem perdagangan bursa saham tidak mengalami gangguan akibat ambruknya selasar gedung BEI. "Sistem bursa tidak terganggu sama sekali itu hanya kecela­kaan fisik. Ada musibah fisik," tuturnya di Jakarta, kemarin.

Tito memastikan hal itu kem­bali setelah rapat dengan pihak pengelola gedung. Menurutnya jatuhnya balkon tersebut tidak merusak sistem perdagangan bursa.

Saat ini pihak pengelola ge­dung sedang melakukan audit untuk mencari tahu penyebab runtuhnya selasar tersebut. "Sistem bursa berjalan baik tidak ada problem, 108 sistem broker terkoneksi. Perdagangan berjalan on time," tandasnya.

Hal senada dikatakan oleh Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat. Menurut dia, kejadian ini juga tidak akan mengggu pencatatan saham perdana di bursa. Misalnya PT LCK Global Kedaton Tbk yang dijadwalkan akan melakukan pencatatan saham hari ini.

Menurut Samsul, listing sa­ham emiten baru tersebut masih sesuai jadwal. Belum ada pem­beritahuan pembatalan listing. BEI juga memastikan bahwa sistem perdagangan saham tidak mengalami gangguan atas keja­dian tersebut. Sehingga seharus­nya seremonial pencatatan bisa dilakukan.

Kendati begitu, Samsul masih menunggu laporan dari hasil audit yang dilakukan pengelola gedung. Pencatatan saham LCK Global Kedaton bergantung dari hasil audit tersebut.

"Ya kita kan mementingkan ke­selamatan, keamanan nomor satu. Nanti kita bicara dulu ke pen­gelola gedungnya," tukasnya.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati terus melakukan koordinasi dengan pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai kejadian ini. Selain itu, pemerintah juga terus memantau apa penyebab dari ke­jadian ini dan bagaimana kondisi para korban luka.

Menkeu berharap, dengan kejadian ini tidak mempengaruhi kepercayaan investor yang ada di pasar saham Indonesia. "Kami masih menyelidiki penyebab­nya, ini merupakan sesuatu yang sangat disayangkan. Apalagi di dalam sebuah gedung yang kita anggap sangat vital, karena memfasilitasi kegiatan perda­gangan saham," tukasnya.

Sebelumnya, dalam keteran­gan managemen BEI pasca ambruknya selasar Tower II Gedung BEI mengatakan, proses transaksi dan settlement tran­saksi berjalan normal. "Tidak ada gangguan listrik dan jarin­gan. Sistem JATS, E-CLEARS dan C-BEST berjalan normal," tambahnya.

Analis Binaartha Securities M Nafan Aji Gusta menga­takan, jika BEI dapat menjaga situasi dengan baik maka tidak akan memberikan pengaruh yang besar. Namun, ini bisa menjadi sentimen yang negatif. "Yang penting jika fundamental ekonomi stabil, maka ini akan berlangsung sementara atau temporer," ujarnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA