Antara lain dengan tidak melakukan impor agar harga jual bahan pangan menguntungkan kelompok petani. Selain itu juga dengan menaikkan gaji PNS agar daya beli masyarakat kelas bawah tidak anjlok.
"Hasilnya dalam waktu 21 bulan ekonomi naik dari minus 3 persen ke hampir 4,5 persen. Yang kedua, utang justru berkurang," terang Rizal Ramli dalam talk show "Tokoh Kita" yang disiarkan
Jak TV, Selasa (12/12).
Ekonom senior ini menepis teori yang menyebutkan bahwa ketika ekonomi naik, utang ikutan naik.
"Kita lakukan cara inovatif dalam melawan utang. Saya dapatkan grand paling tinggi dalam sejarah Indonesia dari IGGI sebesar 500 juta dolar AS. Kita tukar utang dengan utang yang lebih murah dengan Kuwait dan dikasih hadiah pembangunan gratis
fly over Pasopati, Bandung," jelasnya.
"Sama Jerman kita dapat potongan utang beberapa ratus juta dolar AS. Itulah yang menjelaskan kenapa satu-satunya pemerintah yang berhasil menurunkan utang, membayar utang lebih adalah pemerintahan Gus Dur, sekitar 4,15 miliar dolar AS," demikian mantan Menko Kemaritiman era Presiden Jokowi ini.
[sam]
BERITA TERKAIT: