Saat ini infrastruktur belum memadai. Penerapan yang terkeÂsan dipaksakan, tidak sekadar bikin jengkel, tapi merugikan konsumen. Misalnya, gardu tol yang hanya bisa diakses E-Money (uang elektronik) yang diterbitkan bank BUMN. Konsumen yang memiliki EMoney terbitan BCA tidak daÂpat mengaksesnya. Mereka terpaksa harus mundur untuk keluar antrian. Jika sulit, mereka terpaksa harus membeli kartu terbitkan bank BUMNyang kini banyak dijajahkan di depan gardu tol. Selain itu, banyak angkutan umum non trayek (taksi) belum tidak memiliki E-Money. Akibatnya, masyarakat kesulitan mengakses tol, terutama para turis yang memakai layanan angkutan tersebut.
Pengamat Kebijkan Publik Agus Pambagio menyatakan mendukung program transaksi non tunai. Karena, layanan ini bisa mengurangi antrean. TranÂsaksi E-Toll hanya membutuhkan waktu 6-7 detik atau lebih cepat dibandingkan membayar cash yang waktunya sekitar 15-20 detik. Namun demikian, untuk diterapkan secara serentak, peÂmerintah harus memastikan infrastrukturnya sudah siap.
"Sampai 31 Oktober harus benar-benar siap. Harus ada perÂsiapan dan upaya lebih agar proÂgram berjalan dengan baik," kata Agus kepada
Rakyat Merdeka, baru-baru ini.
Dia melihat, berbagai persiapan yang dilakukan sudah cukup baik. Dan, menurutnya, penerapannya memang harus dipaksakan karena banyak masyarakat malas memÂbeli kartu.
Soal layanan angkutan umum, Agus mengamini belum seÂmua taksi memiliki E-Money. Dia menyarankan, KementeÂrian Perhubungan (Kemenhub) bikin aturan untuk mendorong perusahaan-perusahaan taksi menyediakan E–Money.
"Jangan konsumen dibebani untuk membeli E-Money," katanya.
Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menyarankan, pemerintah untuk memÂberikan perlakukan khusus untuk kendaraan umum seperti truk. Menurutnya, banyak supir truk belum paham dan mengerti tentang E-toll.
"Saya kira perlu ada gardu khusus untuk melayani kenÂdaraan umum tetap bisa cash selama enam bulan, sambil dilakukan sosialisasi kepada mereka," sarannya.
Djoko memprediksi pada awal pemberlakuan pembayaran non tunai secara serentak akan ada masalah. Misalnya, masyarakat yang selama ini cuek atau tidak tahu dengan program transaksi non tunai, akan binggung. NaÂmun hal tersebut, baginya hal yang wajar terjadi. Nanti, para konsumen akan terbiasa dengan sendirinya. ***
BERITA TERKAIT: