Kementerian Keuangan: JP Morgan Sangat Aneh

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Kamis, 05 Januari 2017, 09:45 WIB
rmol news logo . Langkah JP Morgan memberikan rekomendasi bagi investor untuk menjual kembali Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia sangat aneh. Padahal, di satu sisi, JP Morgan merupakan diler utama obligasi negara.

"Harusnya kan mencari pembeli SBN. Tapi kok malah merekomendasikan untuk menjual. Mana mau investor beli? Malah kita yang rugi. Kan kita jadi mainan mereka," kata Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Scenaider Siahaan.

Dalam riset berjudul Trump Forces Tactical Changes yang diterbitkan pada 13 November 2016, JP Morgan men-downgrade peringkat alokasi portofolio aset Indonesia dari overweight atau memiliki prospek menjadi underweight alias kurang berbobot. Di pasar modal, posisi underweight sama dengan rekomendasi jual.

Riset JP Morgan itu diterbitkan untuk merespons dampak kemenangan Donald Trump yang terpilih sebagai presiden AS.

Menurut Scenaider Siahaan, sebagaimana dilansir JPNN, pemerintah Indonesia merasa dipermainkan JPMorgan Chase Bank NA. Hal itu menjadi salah satu alasan utama keputusan pemerintah menghentikan kerja sama dengan bank terbesar di Amerika Serikat tersebut. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA