Tiga hambatan tersebut akan terus coba diatasi pemerintah agar ketertinggalan bisa diperbaiki.
Demikian dikatakan Presiden Joko Widodo saat membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (1/12).
Jokowi mengakui pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kalah dibanding India dan China. Tapi ia menegaskan bahwa kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih konkret dan riil. Buktinya dapat dilihat dalam perbaikan gini rasio, angka kemiskinan dan pengangguran.
"Saya banyak bertemu dengan investor internasional. Kemarin di Forbes Global CEO Conference, kita bertemu dengan investor besar dari luar. Ini menunjukkan bahwa kepercayaan mereka terhadap ekonomi kita sangat positif," ungkap Jokowi.
Jokowi lanjutkan, kepercayaan pelaku ekonomi dan para investor itu harus segera direalisasikan dalam bentuk pertumbuhan ekonomi.Salah satu yang harus diperhatikan untuk mewujudkan pertumbuhan itu adalah dukungan pendidikan vokasional. Pendidikan vokasional atau yang bersangkutan dengan kejuruan, akan sangat berarti jika para investor nantinya membangun kawasan pariwisata.
"Menurut saya vokasional yang baik adalah yang di Jerman, dan di sana sangat berperan juga Kadin Jerman. Di sini diharapkan Kadin juga berperan, karena yang paling tahu kebutuhan swasta adalah swastanya sendiri, bukan regulator," terang Jokowi.
[ald]
BERITA TERKAIT: