Sangat Efisien, Pertamina Diyakini Ungguli Petronas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Minggu, 28 Agustus 2016, 23:39 WIB
Sangat Efisien, Pertamina Diyakini Ungguli Petronas
Net
rmol news logo Berbagai pihak memberi apresiasi terhadap kinerja PT Pertamina yang luar biasa. Bahkan, menurut Kepala Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada (PSE UGM) Deendarlianto, berbekal kinerja seperti saat ini, Pertamina semakin berpeluang mengungguli raksasa migas dari Malaysia, Petronas.

"Kita sebagai warga negara harus memberi apresiasi terhadap prestasi yang dicapai Pertamina. Saya optimistis bahwa Pertamina bisa mengalahkan Petronas, asal proses efisiensi terus dijalankan," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Minggu (28/8).

Menurut Deendarlianto, kinerja tersebut menunjukkan bahwa Pertamina telah melakukan efisiensi sangat baik. Di tengah harga minyak dunia yang jatuh, perusahaan plat merah itu justru berhasil melakukan penghematan luar biasa.

"Kalau melihat angkanya (laba semester pertama 2016), tentu kinerjanya membaik dan program efisiensinya berhasil. Managemen strategic-nya berhasil," ujarnya.

Optimisme Deendarlianto semakin besar terlebih karena berbagai kajian mendapati bahwa karakteristik Pertamina sebenarnya jauh lebih mandiri dibandingkan Petronas. Selain langsung berada di bawah perdana menteri, subsidi negara juga sangat besar. Misalnya dari sisi eksplorasi di mana dilakukan oleh negara, sedangkan Petronas tinggal menjalankan.

"Untuk itu, saya prediksi ke depan Petronas akan jauh berada di bawah Pertamina," bebernya.

Kinerja Pertamina saat in terlihat sangat baik dengan kondisi keuangan cukup sehat. Di tengah jatuhnya harga minyak dunia, Pertamina menjadi satu di antara sedikit perusahaan migas dunia yang meraih pertumbuhan bersih. Pada semester I-2016 misalnya, Pertamina meraup laba USD 1,83 miliar atau naik 221 persen secara year on year (yoy). Kinerja tersebut bahkan sudah melampaui Petronas, yang pada saat sama justru membukukan penurunan laba bersih 72 persen menjadi USD 1,54 miliar. Selain itu, Pertamina juga menjadi satu-satunya BUMN di Tanah Air yang berhasil masuk jajaran perusahaan elit dunia versi Majalah Fortune tahun ini.

Pengamat ekonomi energi UGM Fahmi Radhy juga memberi apresiasi terhadap kinerja Pertamina. Terutama karena Pertamina berhasil melakukan efisiensi luar biasa. Menurutnya, Pertamina berhasil melakukan efisiensi secara besar-besaran, sehingga bisa mencetak profit yang cukup tinggi.

Dalam pengamatan Fahmi, pada era kepemimpinan Dwi Soetjipto, Pertamina memang melakukan berbagai perbaikan terutama dalam hal efisiensi. Penghematan yang cukup besar dan signifikan berasal dari pengadaan bahan bakar minyak (BBM) terutama sejak dibubarkannya Petral. Kondisi tersebut membuat beban biaya Pertamina menjadi banyak berkurang.

"Meski seperti juga kebanyakan perusahaan minyak dunia yang terkena imbas jatuhnya harga minyak namun Pertamina berhasil melakukan penghematan," tambahnya.

Lain lagi dengan pengamat ekonomi energi Universitas Indonesia (UI) Berly Martawardaya yang juga angkat topi atas keberhasilan Pertamina. Capaian positif tersebut menunjukkan bahwa Pertamina layak menjadi induk holding BUMN sektor energi, sekaligus menjadi induk bagi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

"Dari segi size dan scope, sudah jelas Pertamina yang lebih cocok jadi holding. Apalagi kinerjanya terus membaik," ujarnya.

Menurut Berly, Pertamina telah menunjukkan keberhasilan untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan meski harga minyak dan gas dunia mengalami penurunan. Bahkan, justru berhasil meningkatkan laba secara signifikan melalui efisiensi biaya, perbaikan struktur keuangan, dan menggiatkan pemasaran di dalam negeri serta ekspor. [wah] 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA