"Kita harus berani tegas. Jika memang disarankan untuk diganti atau diperbaiki ya harus dilakukan," kata Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) saat ditemui di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (19/1).
Ahok menegaskan, jangan sampai nyawa pekerja bangunan yang mencari uang di Jakarta jadi sia-sia karena kelalaian di tempat mereka bekerja. Pergantian infrastruktur harus dilakukan dengan serius, termasuk aspek kontraktornya. Ia tak ingin kontraktor perbaikan yang dilibatkan bukan berasal dari pemegang merek.
Selama ini, yang dia amati banyak terjadi kecelakaan yang dialami pekerja lantaran perusahaan di mana mereka bekerja lebih memilih menghemat dana untuk memperbaiki infrastruktur gedung.
"Pemerintah akan mendorong agar perbaikan harus oleh agen tunggal pemegang merek. Dia mengerti dan harus menjaga," tegas mantan bupati Belitung Timur tersebut.
Untuk kecelakaan yang sudah terlanjut terjadi dan menyebabkan korban jiwa, Ahok meminta pihak keluarga tak perlu khawatir.
"Keluarga yang ditinggalkan sudah mendapat jumlah uang yang cukup lumayan," ujar Ahok.
Berdasarkan data Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kanwil DKI Jakarta, kasus kecelakaan kerja yang terjadi sepanjang tahun 2015 lalu mencapai 5.567 kasus. Sementara kecelakaan kerja sektor jasa konstruksi sebanyak 363 kasus.
[wid]
BERITA TERKAIT: