Tahun sebelumnya, perusahaan mencatat laba bersih sebesar Rp214,01 miliar.
Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Rabu 5 Maret 2025, disebutkan bahwa perusahaan mengantongi pendapatan usaha sebesar Rp13,35 triliun di tahun 2024, merosot 33,48 perseb yoy dari Rp20,07 triliun di periode sama tahun lalu.
Beban pokok pendapatan turun menjadi Rp11,72 triliun dari Rp17,75 triliun dan laba bruto turun menjadi Rp1,62 triliun dari laba bruto Rp2,32 triliun.
Beban usaha tercatat naik menjadi Rp925,95 miliar dari Rp878,80 miliar di tahun sebelmnya.
Laba usaha turun menjadi Rp702,10 miliar dari laba usaha Rp1,44 triliun tahun sebelumnya.
Laba sebelum pajak tercatat Rp306,75 miliar, turun dari laba sebelum pajak Rp316,10 miliar. Namun laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk diraih Rp252,49 miliar naik dari laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk Rp214,01 miliar tahun sebelumnya.
Jumlah liabilitas turun menjadi Rp25,36 triliun hingga periode 31 Desember 2024 dari jumlah liabilitas Rp31,27 triliun hingga periode 31 Desember 2023.
Total aset perusahaan turun menjadi Rp35,04 triliun hingga periode 31 Desember 2024 dari jumlah aset Rp40,49 triliun hingga periode 31 Desember 2023.
BERITA TERKAIT: