Ketua Umum eSPeKaPe (Solidaritas Pensiunan Karyawan Pertamina), Binsar Effendi Hutabarat mengatakan, dia curiga atas ekspos hasil audit Petral oleh Sudirman Said tersebut. Sebab, Sudirman merupakan bagian dari jaringan masa lalu di Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina-Petral PES bersama dengan Ari Soemarno yang menjadi Dirut Pertamina pada 2008. Sudirman pernah menjadi Senior Vice President (SVP) ISC Pertamina yang notabene adalah penentu dan pengambil keputusan impor minyak mentah dan BBM.
"Telisik siapa saja yang bermain, tidak hanya pada periode tertentu. Mulai dari Petral berdiri ataupun ketika Sudirman berkongsi dengan Ari Soemarno,†kata Binsar di Jakarta, Sabtu (14/11).
Dia menjelaskan, pengakuan Sudirman soal adanya pihak ketiga yang bukan bagian dari manajemen Petral, Pertamina, maupun pemerintah yang terlibat dalam perdagangan minyak mentah dan BBM berbau politis.
"Menteri ESDM jangan politis menyampaikan audit Petral-PES. Kalau mau ungkap, sebaiknya jangan setengah-setengah dan harus total. Tidak mungkin tidak ada pejabat-pejabat baik di Pertamina maupun di pemerintah yang tidak terlibat. Jelas saya mengecam Sudirman karena pada konteks ini telah mendiskreditkan Pertamina,†tegasnya.
Binsar curiga Sudirman tiba-tiba sangat getol mengungkap audit Petral saat isu perombakan alias
reshuffle kabinet menguat. Terutama setelah namanya turut disebut-sebut akan diganti dari Kabinet Kerja.
"Yang namanya audit seharusnya dilaporkan kalau ada penyelewengan. Harus dibawa ke KPK kalau memang ada korupsinya. Bukan hanya bisa dijadikan menu konperensi pers saja, dan yang imbasnya nama Pertamina juga dirugikan†sebut dia.
Sebaiknya, lanjut Binsar, Sudirman menghindari membuat pernyataan yang tidak jelas yang hanya menambah ketidakpastian arah negara. Ketimbang membuat pernyataan yang tidak jelas, Sudirman lebih baik membuka siapa saja sebetulnya mafia migas di balik perusahaan Petral.
"Sudirman juga harus bertanggung jawab atas keterangan yang disampaikannya kepada publik. Karena kalau Sudirman adalah wakil pemerintah, maka punya kewajiban secara transparan menyebut pihak ketiga siapa yang dimaksud karena dalam aktivitas bisnisnya bisa mempengaruhi urusan negara. Apalagi Presiden Jokowi terus mendukung penegakan hukum pasca hasil audit forensik terhadap Petral,†jelasnya.
Ditambahkan, jika pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said itu tidak berani mengungkap siapa mafia migas yang mempengaruhi Petral dan melaporkan segera ke KPK, maka sepanjang itu pula Sudirman dapat dianggap telah melakukan kebohongan publik.‎ Bahkan, ada kemungkinan pernyataan Sudirman itu dilontarkan, sebagai usaha mengalihkan isu yang sesungguhnya agar pejabat di Pertamina diisi oleh orang-orangnya.
"Daniel Purba yang menjabat SVP ISC Pertamina, adalah bekas anak buahnya. Padahal Daniel juga bagian dari mantan pejabat di Petral saat Dirut Petral Ari Soemarno. Kalau benar hal itu yang menjadi tujuan dari Sudirman, maka saya mohon kepada Presiden Jokowi untuk memasukannya dalam daftar teratas menteri yang harus diganti pada saat reshuffle kabinet nanti,†tutup dia.
[sam]
BERITA TERKAIT: