"Jangankan di masyarakat bawah yang termasuk dalam pekerja informal, di masyarakat menengah ke atas yang tingkat pengetahuan tinggi saja masih sangat banyak yang belum tertarik jadi peserta BPJS Kesehatan, maka ini perlu sosialisasi yang lebih masif," ujar mantan ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), Chazali Situmorang dalam Dialog Publik Retrospeksi Menuju BPJS Kesehatan yang Berkualitas dan Merakyat di Aula Sekolah Tinggi Ekonomi dan Perbankan (STEBANK) Islam Mr Syafruddin Prawiranegara, Kramat Pulo, Jakarta Pusat, Rabu (21/10).
Secara teknis, menurut Chazali, BPJS Kesehatan harus mempunyai pola yang lebih efektif lagi. Sayangnya, kinerja Jokowi-JK selama setahun ini dinilainya setengah hati dalam menjalankan amanat UU BPJS.
"Mereka hanya mainkan peran saat BPJS sudah berjalan, padahal yang BPJS itu produk pemerintahan SBY, di era Jokowi bahkan ada wacana duit BPJS saja mau diambil melalui OJK mesti tidak jadi dilaksanakan," ucapnya miris.
Sementara, Wakil Rektor STEBANK Islam, M. Nasih mengatakan, pemerintah harus melakukan revolusi mental secara serius dan jangan cuma pencitraan. Hal ini musti dibuktikan dengan kehadiran BPJS yang berkualitas dan merakyat.
"Berkualitas berarti fasilitas dan pelayanannya baik, merakyat berarti dikenal, dan banyak dirasakan manfaatnya oleh rakyat," tegasnya
.[wid]
BERITA TERKAIT: