HT: Ekonomi RI di Ujung Tanduk!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Selasa, 25 Agustus 2015, 17:29 WIB
HT: Ekonomi RI di Ujung Tanduk<i>!</i>
rmol news logo Ekonomi Indonesia sudah dalam kondisi gawat darurat. Indikasinya, nilai tukar rupiah dan indeks harga saham gabungan (IHSG) terus melemah.

"Ekonomi RI sudah genting, di ujung tanduk. Pemerintah harus berhati-hati dalam merespon keadaan ini. Manajemen krisis harus segara dilakukan, protokol krisisnya harus segera di buat," ujar Anggota Komisi VI DPR, Hafiz Tohir (HT) kepada redaksi, Selasa (25/8).

Kondisi gawat darurat ekonomi Indonesia dapat dilihat dari melemahnya nilai tukar rupiah hingga menembus angka 14.000. Selain itu, pergerakan IHSG yang setiap hari turun beberapa point menandakan telah terjadi capital flight.

"Bahkan kemarin capital outflow sampai 4%. Kalau tiap hari begini, maka tidak akan ada lagi modal yang available alias kita kesulitan likuiditas," imbuhnya.

Ia menyarankan Presiden Jokowi untuk mau tidak mau melakukan konsolidasi ekonomi politik dengan berbagai pihak  guna merancang program ekonomi nasional yang komprehensif, menggunakan strategi total football.

Pertahanan terbaik adalah menyerang dan bertahan sekaligus, artinya semua potensi bangsa digerakkan untuk keluar dari kondisi yang ada saat ini.

"Ajak bicara semuanya, tenangkan rakyat, tenangkan pasar. Yakinkan bahwa fundamen ekonomi kita akan tetap bisa bertahan" tegas adik mantan Menko Perekonomian Hatta Rajasa ini.

Dalam jangka pendek ia berharap Menko Perekonomian, serta Gubernur BI Agus Martowardojo dan ekonom yang kini menjabat sebagai Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli dapat memperkuat fundamental ekonomi dengan dibantu para ahli moneter lainnya.

Mereka juga diharapkan mampu memperkuat daya beli masyrakat dan membangkitan industri-industri yang sudah menurun akibat perlambatan ekonomi dan pelemahan nilai tukar rupiah, serta melakukan komunikasi internasional agar esport kembali bergairah.

"Dalam jangka panjang, pemerintah jnuga harus melakukan perbaikan struktur moneter, hindari berutang dolar agar tidak menekan neraca pembayaran, serta mulai membuat program ekonomi agar sektor ril berjalan," pungkasnya.[dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA