Komisi XI: Dampak Bangkrutnya Yunani Tidak Terlalu Besar bagi Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 01 Juli 2015, 12:25 WIB
Komisi XI: Dampak Bangkrutnya Yunani Tidak Terlalu Besar bagi Indonesia
ilustrasi/net
rmol news logo . Banyak analis memprediksi bangkrutnya Yunani akan berdampak bagi ekonomi Indonesia. Tapi, anggota Komisi XI DPR Nurdin Tampubolon tetap yakin, imbas kebangkrutan negeri para dewa itu tidak akan begitu menekan perekonomian nasional.

"Saya rasa dampaknya tidak ada terlalu besar. Sebab, kita tidak memiliki hubungan dagang secara langsung dengan Yunani," jelas Nurdin di Jakarta, Rabu (1/7).

Kebangkrutan Yunani itu ditandai dengan tak mampu membayar cicilan utang kepada IMF senilai Rp 22 triliun yang jatuh tempo pada Selasa (30/6) kemarin. Ekonomi Yunani diprediksi akan hancur karena harus melunasi utang sebesar Rp 5 ribu triliun.

Bangkrutnya Yunani diprediksi bakal menurunkan nilai tukar euro. Hal ini bisa mendorong fenomena "super dolar". Jika dolar AS terus menguat, rupiah juga tertekan.

Namun, bagi Nurdin, itu hanya prediksi dan analisis para pakar. Dalam kenyataannya, bisa saja tidak terjadi.

Politisi Hanura ini melihat, Yunani bukan negara yang memiliki pengaruh sangat besar di Eropa. Kedudukannya beda dengan Jerman atau Inggris. Jadi, bangkrutnya Yunani tidak akan terlalu berpengaruh pada turunnya euro.

"Saya rasa bangkrutnya Yunani ini tidak akan terlalu menurunkan euro dan menaikkan dolar AS," imbuhnya.

Dari sisi ekonomi dalam negeri, Nurdin meminta semua pihak tidak terus psimistis atas lemahnya rupiah terhadap dolar. Yang harus dilakukan sekarang adalah meningkatkan ekspor dan mengurangi impor.

"Kita harus tingkatkan ekspor dan kurangi impor. Gunakanlah bahan baku yang ada di Indonesia. Dengan degitu, defisit perdagangan kita kecil, atau bahkan bisa surplus. Dengan begitu, dolarnya tidak akan lari ke luar dan rupiah akan menguat kembali," tandasnya. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA