"Dari jumlah total 31 juta petani menjadi 26 juta petani yang sekarang," kata Koordinator Nasional Aliansi untuk Desa Sejahtera Tejo Wahyu Jatmiko melalui keterangannya di Jakarta, Jumat (17/10).
Berdasarkan data Badan Pangan Dunia menyebutkan, keluarga petani merupakan penghasil pangan dunia. Dari 570 juta hektar lahan pertanian, 500 juta dimiliki oleh keluarga petani seluruh dunia dan mereka menghasilkan lebih dari 57 persen produksi pangan di dunia. Ia mengatakan, keluarga produsen skala kecil memiliki peran yang signifikan dalam mengentaskan kemiskinan dan kelaparan dan juga tulang punggung kedaulatan pangan serta pengelolaan alam secara berkelanjutan.
"Indonesia harus memperhatikan khusus petani keluarga atau kecil karena mereka menyumbangkan lebih dari 50 persen pangan dunia,"tegasnya.
Ia menekankan, pangan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi. Oleh karenanya, pemerintah dituntut mengedepankan kesejahteraan keluarga produsen pangan skala kecil sehingga cita-cita kedaulatan pangan tercapai. Ia berharap pemerintah Jokowi-JK dapat mengubah pola pemberian subsidi berupa pupuk dan bibit langsung kepada petani atau penghasil pangan.
"Selama ini subsidi diberikan ke industri baru kemudian di jual ke petani dengan harga murah, sedangkan bicara mengenai kedaulatan pangan seharusnya subsidi langsung diberikan kepada petani atau nelayan agar bisa membangun kedaulatan dan kemandiriannya," katanya
.[wid]
BERITA TERKAIT: